Monday, March 25, 2019

KEPERCAYAAN KONSUMEN (TRUST)


Kepercayaan merupakan variable kunci bagi kesuksesan relationship marketing (Morgan dan Hunt, 1994).Variabel ini memiliki dampak yang kuat pada keefektifan dan keefisienan relationship marketing.Kepercayaan adaiah suatu keadaan yang terjadi ketika seorang mitra percaya atas keandalan serta kejujuran mitranya.

Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya (Barnes, 2003:148).

Sheth (2004) mendefinisikan kepercayaan sebagai berikut “Trust is a willingness to rely on the ability, integrity and motivation of the other party to act to serve the needs and interests as a agreed upon implicitly or explicitly”.

Pengertian kepercayaan tersebut memiliki beberapa hal penting sebagai berikut:
1.     Konsumen yang memiliki kepercayaan akan bersedia untuk bergantung pada penyedia jasa dan juga bersedia untuk melakukan tindakan untuk penyedia jasa.
2.     Kepercayaan memiliki tiga aspek dari karakteristik penyedia jasa yaitu ability, integrity, motivation. Pertama-tama konsumen akan menilai apakan provider cukup kompeten untuk menialankan kewaiibannya dan melayani konsumen. Kedua konsumen akan menilai apakah perusahaan memiliki integritas, dimana konsumen dapat percaya pada pekerjaan perusahaan. Terakhir konsumen mempercayai bahwa penyedia jasa memiliki motivasi untuk tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan harapan konsumen.
3.     Pihak yang dipercaya akanmenjaga pihak yang lain, memperlihatkan kebutuhan dan harapan pihak lain tersebut. bukan hanya memperlihatkan kebutuhan dan harapannya sendiri.

Kepercayaan adalah elemen dasar pembangunan model relationship quality.Kepercayaan adalah keyakinan bahwa pasangan dalam sebuah hubungan akan melakukan yang terbaik untuk apa yang diinginkan pasangannya.

Kepercayaan merupakan kunci dari relationship quality karena mendorong pemasar untuk:
1.    Bekerja dengan lebih menekankan investasi pada menjaga hubungan kerja samayang baik dengan mitra mereka.
2.     Menolak alternatif jangka pendek yang menarik dengan menekankan pada manfaat jangka panjang dengan adanya hubungan yang baik dengan konsumen.
3.     Melihat kegiatan yang beresiko tinggi dengan lebih biiaksana karena percaya bahwa mitranya tidak akan bertindak secara oportunis.

Menurut Peppers and Rogers (2004: 43), kepercayaan adalah keyakinan satu pihak pada reliabilitas, durabilitas.dan integritas pihak lain dalam relationship dan keyakinan bahwa tindakannya merupakan kepentingan yang paling baik dan akan menghasilkan hasil positif bagi pihak yang dipercaya.

Manfaat Kepercayaan
Kepercayaan merupakan hal penting bagi kesuksesan relationship. Manfaat (Benefit relationship) yang didasarkan pada kepercayaan adalah signifikan dan menggambarkan hal­halberikut:
1.    Cooperation
Kepercayaan dapat meredakan perasaaan ketidakpastian dan risiko, jadi bertindak untuk menghasilkan peningkatan kerjasama antara anggota relationship.Dengan meningkatnyatingkat kepercayaan.anggota belaiar bahwa kerjasama memberikan hasil yang melebihi hasil yang lebih banyak dibandingkan apabila dikerjakan sendiri.

2.    Komitmen
Komitmen merupakan komponen yang dapat membangun relationship dan merupakan hal yang mudah hilang, yangakan dibentuk hanya dengan pihak-pihak yang saling percaya.

3.    Relationship duration
Kepercayaan mendorong anggota relationship bekerja untuk menghasilkan relationship dan untuk menahan godaan untuk tidak mengutamakan hasil jangka pendek dan atau bertindak secara oportunis. Kepercayaan dari penjual secara positif dihubungkan dengan kemungkinan bahwa pembeli akan terlibat dalam bisnis pada masa yang akan dating, oleh karena itu memberikan kontribusi untuk meningkatkan durasi relationship.

4.    Kualitas
Pihak yangpercaya lebih mungkin untuk menerima dan menggunakan informasi dari pihak yang dipercaya.dan pada gilirannya menghasilkan benefit yang lebih besar dari informasi tersebut. Akhirnya, adanya kepercayaan memungkinkan perselisihan atau konflik dapat dipecahkan secara efisien dan damai.Dalam kondisi tidak ada kepercayaan.perselisihan dirasakan merupakan tanda akan adanya kesulitan pada masa yang akan datang dan bjasanya menyebabkan berakhirnya relationship.

Dengan kata lainnya kepercayaan adatah factor yang sangat di perlukan dalam mengatasi berbagai kritis serta kesulitan di antara rekan bisnis, bukan hanya itu saja kepercayaan juga adalah asset yang sangat penting dalam mengembangkan suatu hubungan jangka panjang di dalam sebuah organisasi. Agar lebih jelasnya mengenai Pengertian Kepercayaan akan di ulas di lihat dari definisi serta factor menurut para ahli sebagai berikut :

Pengertian Kepercayaan Menurut Para Ahli
        Zineldin, et at., 1997; Zineldin, 1998 Pada sebuah organinasi harus menguasai serta dapat mengenali berbagai factor yang bisa menjadi dasar dalam membentuk kepercayaan sehingga dapat mewujudkan, menciptakan, mengatur, menjaga dan memperkuat tingkat hubungan antara pelanggan.
        Moorman, Deshpande dan Zaltman (1993) menielaskan yang di kutip sebagian dari Zulganef (2002) mendefinisikan dari kepercayaan merupakan keinginan tergantung daripada mitra bertukar yang di percayai. Definisi kepercayaan juga telah di ielaskan Rempel, Holmes dan Zanna (1985) yakni kepercayaan adalah rasa percaya diri dari seseorang yang akan di temukan atas dasar hasrat/keinginan dari orang lainnya di bandingkan atas kekuatan dirinya sendiri.
        Morgan dan Hunt (1994) memiliki pendapat tentang kepercayaan bahwasanya pada saat salah satu pihak memiliki kevakinan terhadap pihak lain yang masih terlibat dalam pertukaran dengan memiliki reliabilitas dan integritas, maka bisa di katakan memiliki kepercayaan (Darsono dan Dharmmesta : 2005).
        Lau dan Lee (1999) mendefinisikan kepercayaan adalah suatu kesediaan (willingness) seseorang bertuiuan kepasrahan dirinya terhadap pihal lain dengan resiko tertentu. Misainya kepercayaan terhadap sebuah merk, teriadi dari pengalaman masa lalu yang telah di Ialuinya serta interaksi sebelumnya (Garbarino dan Johnson, 1999). Anderson dan Narus dalam Aydin dan Ozer (2005) secara focus menekankan bahwasanya trust dapat teriadi pada saat suatu kelompok percaya bahwasanya tindakn kelompok lainnyaakan memberikan hasil terbaik bagi dirinya.
        Donev dan Canon dalam Aydin dan Ozer (2005) menielaskan juga bahwa kepercayaan merupakan suatu proses hitungan (calculative process) antara biava yang telah di keluarkan berdasarkan dari hasil yang di dapatkan. Pelayanan yang baik di terima sekarang dan akan berdampak berkelanjutan kedepannya, sehingga dalam hal ini service quality sangat berpengaruh positif terhadap trust.

Ada beberapa Manfaat dari kepercayaan menurut Morgan dan Hunt (1994).di antaranya adalah:
1.     Kepercayaan bisa meningkatkan pemasar untuk berusaha dalam menjaga hubungan yang sudah terialin dengan caraBekerjasama dengan rekan perdagangan.
2.     Kepercayaan dapat menjadi dasar penolakan pilihan jangka pendek serta lebih mengarah terhadap keuntungan ianefta paniang sesuai dengan yang di harapkan dengan menjaga rekan yang ada.
3.     Kepercayaan bisa menjadi pendongkrak pemasar dalam mendatangkan resiko besar secara bijaksana. karenapercaya bahwasanya rekannya tidak akan mengambil kesempatan yang tentunya bisa saia merugikan pasar.

Ganesan dan Shankar (1994) menielaskan kepercayaan adalah Refleksi terhadap 2 Komponen,yakni:
        Credibility: di lihat dari besarnya kepercayaan hubungan kerjasama dengan organisasi lain, dan membutuhkan keahlian dalam menghasilkan efektivitas dan kehandalan pekerjaan.
        Benevolence: di lihat dari segi besarnya kepercayaan hubungan kerjasama yang mana bertuiuan serta motivasi agar meniadi kelebihan terhadap organisasi lainnya. ketikadalam kondisi yang baru terbentuk yakni kondisi yang mana komitmen tersebut tidak terbentuk.

(Chauduri dan Holbrook. 2001; Lau dan Lee. 1999) Trust dapat merefleksikan kredibilitas serta kredibilitas untuk mempengaruhi orientasi jangka paniang konsumen dengan cara mengurangi pemikiran atas resiko yang masih ada hubungannya dengan tingkah oportunistik untuk perusahaan.

Hal Penting dari Kepercayaan
Dalam kepercayaan mempunyai beberapa hal penting yang harus diperhatikan, antara lain:
        Konsumen yang mempunyai kepercayaan akan bersedian untuk menggantungkan terhadap penyedia jasa dan juga bersedia untuk menjalankan tindakan unyuk penyedia jasa.
        Kepercayaan mempunyai tiga aspek dari karakteristik penyedia jasa yakni ability, integrity, motivation. Pertama konsumen akan menilai apakah provider sukup kompeten untuk melaksanakan kewajibannya dan melayani kosumen. Kedua konsumen akan menilai apakah perusahaan mempunyai integritas, yang mana konsumen bisa percaya terhadap pekerjaan perusahaan. Dan yang ketiga konsumen mempercayai bahwa penyedia jasa mempunyai motivasi untuk tidak melaksanakan perbuatan yang tidak sesuai dengan harapan konsumen.
        Pihak yang dipercaya akan menjaga pihak yang lain, menunjukkan keperluan dan harapan pihak lain tersebut bukan hanya menggambarkan kebutuhan dan harapannya sendiri.

Definisi atau Pengertian Kepercayaan Organisasional (Organizational Trust)
Pertama-tama kita coba bahas definisi atau pengertian dari kepercayaan (trust) yang digunakan dalam tulisan ini.Tulisan ini menggunakan definisi atau pengertian.kepercayaan (trust) sebagai kepercayaan terhadap integritas, keadilan, dan keandalan dari seseorang atau suatu organisasi. Trust adalah kerelaan dari salah satu pihak untuk menerima terhadap tindakan yang dilakukan oleh pihak lain dan menghasilkan kerjasama, terlebih pada organisasi besar. Dari definisi kepercayaan (trust yang digunakan dalam tulisan ini dapat disimpulkan bahwa pengembangan kepercayaan merupakan sebuah proses yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pihak lain akan menghormati komitmen mereka dan bahwa pihak lain memiliki niat yang baik kepada mereka. Jadi, di dalam organisasi, kepercayaan merupakan kepercayaan dari karyawan untuk menerima tindakan yang dilakukan oleh organisasi dan bekerja sama dengan organisasi, atas dasar keyakinan bahwa, organisasi menghargai mereka dan berniat baik terhadap mereka.

Lebih jauh dari definisi tersebut di atas, dapat diketahui dimensi utama dari kepercayaan yaitu antara lain integritas, kompetensi, konsistensi, loyalitas dan keterbukaan.Dimensi lainnyaadalah perilaku pemimpin.Perilaku pemimpin juga menjadi hal yang paling penting dibandingkan perilaku siapapun juga di dalam organisasi dalam menentukan tingkat kepercayaan di dalam kelompok ataupun organisasi tersebut.

Dapat dicontohkan di sini, misalnya, di dalam perusahaan seorang supervisor bertanggung-jawab untuk mengarahkan pekerjaan harian bawahan mereka, melaksanakan kebijakan organisasi, dan bekerja-sama dengan bawahan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.Oleh karena itu, interaksi supervisor dengan para bawahannya harus cenderung sering dan langsung.Walaupun demikian, membangun kepercayaan tetap bukan hanya antara pimpinan dan pengikut, tetapi juga antara pengikut (bawahan), demikian menurut Spears (1998).

Trust juga diasosikan dengan persepsi-persepsi dari keadilan dan akurasi di dalam evaluasi kinerja. Organizational trust (kepercayaan organisasi) memiliki hubungan positif dengan komitmen organisasi serta kinerja dari individu.

Fungsi dan Manfaat Organizational Trust
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam konteks organisasi, kepercayaan merupakan hal yang kritis di dalam komunikasi yang efektif, dan kerja sama tim yang sukses antara sesama karyawan. Sama pentingnya dengan kepercayaan antara para karyawan dan para manajer, serta dapat meminimalisasi resiko, biaya operasional, dan meningkatkan komitmen karyawan serta produktivitas mereka (Pucetaite, Lamsa, & Novelskaite, 2010).Kepercayaan organisasi mempengaruhi karyawan, meningkatkan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan, serta dapat menciptakan atmosfir kerja yang aktif.Kepercayaan di dalam manajemen juga dapat meningkatkan identifikasi, loyalitas dan keterlibatan karyawan dengan organisasi. Dengan meningkatnya kepercayaan di dalam organisasi, maka karyawan akan lebih berkomitmen kepada pihak berwenang dan institusi yang diwakili oleh pihak berwenang (Brockner et at, 1997).

Faktor-Faktor Kepercayaan Organisasional (Organizational Trust)
Kalau kita merujuk pendapat Pucetaite et al (2010), maka kita dapat mengatakan bahwa,keyakinan terhadap periiaku menguntungkan yang dilakukan pihak lain (karyawan) berkembang dari pengalaman dan keyakinan bahwa pihak yang dipercaya (perusahaan) telah mengikuti dan mematuhi norma-norma, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip moral yangsama yang telah disepakati. Demkian juga, bila kita merujuk pendapat Paille, Bourdeau, & Galois (2010) yang juga menyimpulkan bahwa kepercayaan merupakan sebuah konsep kepercayaan organisasi berdasarkan komponen afektif, kognitif, dan konatif yang meliputi:
1)    Kebajikan dari pihak lain selama hubungan pertukaran, yang terinspirasi dari nilai-nilai moral seperti kejujuran dan integritas.
2)    Kepercayaan bahwa pihak lain dapat diandalkan, berdasarkan kompetensi, pengalaman sebelumnya, dan informasi yang dimiliki.
3)    Antisipasi terhadap reaksi atau periiaku dari individu-individu di dalam situasi yang berbeda-beda, seperti kemungkinan masa depanyang dipercaya dapat dilakukan.

Pendek kata, dalam hubungan antara dua entitas, contohnya kepercayaan memungkinkan karyawan untuk bisa mempercayai pernyataan-pernyataan dan janji-janji dari organisasi (Paille, Bourdeau, & Galois, 2010).Serta, trust memiliki efek yang menjamin respek yang bertahan lama dari komitmen bersama yang saling menguntungkan antara entitas-entitas yang terlibat di dalamnya.

MOTIVASI


Secara umum definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan sebagai suatu tujuan ataupendorong, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang menjadi daya penggerak utama bagiseseorang dalam berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya baik itusecara positif ataupun negatif.

AdapunistilahdalampengertianMotivasiberasaldariperkataanBahasaInggris yaknimotivation.Namun perkataan asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam BahasaMelayu yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala upaya untuk mendorong seseorangdalam melakukan sesuatu.

Selain itu, Pengertian Motivasi merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang
yang muncul adanya gejala perasaan, kejiwaan dan emosi sehingga mendorong individu untukmelakukan atau bertindak sesuatu yang disebabkan karena kebutuhan, keinginan dan tujuan.

Pengertian motivasi adalah sebuah daya yang muncul baik dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang membuatnya untuk melakukan suatu pekerjaan (Dalyono, 2005).Kemudian jika dikaitkan dalam hal belajar, maka pengertian motivasi adalah daya (kemauan) seseorang untuk mau belajar sesuatu.Slameto mempertegas bahwa pengertian motivasi belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku ke arah yang lebih dari sebelumnya.

Dengan demikian munculnya keinginan seseorang dalam belajar dapat berasa dari faktor internal dan juga dari faktor eksternal Terkait dalam bidang belajar ini, ada beberapa teori yang mengkajinya, yaitu sebagai berikut :

5 Teori Motivasi Belajar yang Perlu Diketahui:
1.    Teori Motivasi Maslow
Pada dasarnya teori maslow merupakan bagian dari teori humanistik. Menurut teori ini seorang peserta didik dengan kondisi fisik yang tidak stabil, maka akan memiliki kemauan belajar yangrendah, begitu pula jika sebaliknya. Di samping faktor lain seperti sikap menghargai juga dapat mempengaruhi tingginya kemauan siswa untuk belajar.

2.    Teori Motivasi Behavioristik
Menurut teori ini, motivasi siswa dalam belajar akan semakin tinggi jika diberikan respon melalui sikap-sikap tertentu. Misalnya sikap yang memberikan penguatan kepada siswa berupa menepuk pundak.Dengan sikap demikian itu, maka dapat menimbulkan kemauan lebih dari dalam diri siswa untuk belajar.

3.    Teori Motivasi Kognitif
Teori kognitif ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan kognisi yang dimiliki peserta didik. Seorang peserta didik akan memiliki Motivasi belajar yang kuat, jika la mengalami kendala dalam belajarnya. Sehingga la akan berusaha untuk memahami materi dari proses belajar yang dilakukannya tersebut. Dengan kata lain menurut teori ini, keinginan siswa untuk belajar akan muncul secara alami seiring dengan kebutuhannya dalam memahami materi pelajaran.

4.    Teori Sel-Efficay
Teori ini menjelaskan bahwa keinginan peserta didik dalam belajar akan tumbuh sesuai dengan keyakinan dirinya atas kemampuan yang dimiliki (Self-Efficay). Misalnya ketika seseorang yang merasa memiliki kemampuan lebih dalam bidang fisika, maka akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan segala persoalan yang terkait dengan bidang tersebut.

5.    Teori Expentancy X Value
Kemudian teori motivasi belajar yang terakhir adalah teori Expentancy X Value. Teori ini menjelaskan bahwa seorang peserta didikan akan lebih termotivasi dalam belajar, jika Dia dapat melihat peluang keberhasilannya dalam proses belajar tersebut. Dengan kata lain, ketika peserta didik beranggapan la mampu menuntaskan proses belajar tersebut, maka akan muncul sebuah dorongan dari dalam dirinya.



Pengertian dan definisi motivasi menurut pendapat para ahli
1.    Menurut Hamalik (1992:173), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
2.    Menurut Sardiman (2006:73), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
3.    Menurut Mulyasa (2003:112), Pengertian Motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi.
4.    Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang dilakukannya akan mengarah pada hasil yang ditnginkannya.
5.    Robbins dan Judge, motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan individu agar dapat mencapai tujuannya.
6.    Mc. Donald, motivasi ialah sebuah perubahan energi yang ada dalam diri seseorang yang ditandakan dengan adanya rasa (feeling) dan didahului dengan respon adanya sebuah tujuan.
7.    Azwar, motivasi merupakan sebuah rangsangan atau dorongan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok masyarakat yang ingin bekerjasama secara maksimal dalam melakukan sesuatu yang sudah direncanakan untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan.
8.    Malayu, menjelaskan bahwa motivasi diambil dari kata latin yaitu movere yang artinya dorongan atau pemberian daya penggerak yang dapat menciptakan suatu kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja efektif, bekerjasama dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai sebuah kepuasan.
9.    Edwin B. Flippo, disebutkan bahwa motivasi merupakan suatu keahlian dalam mengarahkan seorang pegawai & sebuah organisasi agar dapat bekerja supaya berhasil, hingga para pegawai dan tujuan dari organisasi tersebut tercapai.
10.  American Encyclopedia, disebutkan bahwa motivasi sebagai sebuah kecendrungan yang ada didalam diri seseorang yang membangkitkan topangan & mengarahkan tindak-tanduknya.
11.  G. R. Terry, menjelaskan bahwa motivasi ialah sebuah keinginan yang ada pada diri seseorang yang merangsangnya untuk melakukan berbagai tindakan.
12.  Morgan et al. (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2002: 151) menjelaskan bahwa :“motivasi merupakan kekuatan yang mengendalikan dan menggerakkan seseorang untuk melakukan tindakan atau perilaku yang diarahkan pada tujuan tertentu”.
13.  Barton dan Martin (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2000: 151) menjelaskan bahwa: “motivasi merupakan kekuatan yang menggerakkan perilaku yang memberi arah pada perilaku dan mendasari kecenderungan untuk tetap menunjukkan perilaku tersebut.”
14.  Djamarah (2002: 34) mendefiniskan motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeding dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dan aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia lakukan untuk mencapainya.
15.  Menurut Winardi (2007,pl), motivasi berasal dari kata motivation yang berarti “menggerakkan”. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entutiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
16.  Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja.
17.  Menurut H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi seseseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.
18.  Menurut Henry Simamora, pengertian motivasi menurutnya adalah Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.
19.  Menurut Soemanto secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang drtandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan.Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
20.  Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkatl kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
21.  Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004).

Dari pengertian maupun definisi motivasi para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.

Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2003).

Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri-intrinsik dan dari lingkungan-ekstrinsik (Elliot et al., 2000; Sue Howard, 1999).

Motivasi intrinsik bermakna sebagai keinginan dari diri sendiri untuk bertindak tanpa adanya rangsangan dari luar (Elliott, 2000).

Motivasi intrinsik akan lebih menguntungkan dan memberikan keinginan dalam belajar, dan dijabarkan sebagai motivasi yang datang dari luar individu dan tidak dapat dikendalikan oleh individu tersebut (Sue Howard, 1999). Elliott et al. (2000), mencontohkannya dengan nilai, hadiah, dan/atau penghargaan yang digunakan untuk merangsang motivasi seseorang.

Sebagai contoh, dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak yang menjamin terjadinya kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan dapatterpenuhi.

Dengan demikian motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Apabila seseorangtidak mempunyai motivasi untuk belajar, maka orang tersebut tidak akan mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi yang baik, memberikan motivasi kepada pembelajar, berarti menggerakkan seseorang agar ia mau atau ingin melakukan sesuatu.

Morgan (dalam Soemanto, 2001:194) menjelaskan motivasi bertalian dengan tiga hal. Ketiga hal tersebut adalah :
        Keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states),
        Ttingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior),
        Tujuan daripada lingkah laku tersebut (good or ends of such behavior).

Selanjutnya Hamalik (2002:173-174) menjelaskan bahwa “motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam peribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Pendapat di atas, mengandung tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu :
1)     Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi,
2)     Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (affective aronsal),
3)     Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

Unsur-unsur yang dimaksud adalah:
1.     Motivasi dimulai dengan adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu di dalam sistem neurofisiologis dalam organisme manusia. Contoh adanya perubahan dalam sistem pencernaan akan menimbulkan motif lapar. Akan tetapi, ada juga perubahan energi yang tidak diketahui,
2.     Motivasi ditandai timbulnya perasaan (affective arousal) mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin disadari, mungkin jugatidak. Kita dapat mengamatinya pada perbuatan. Contoh siswa terlibat dalam diskusi. Karena dia merasa tertarik pada masalah yang dibicarakan, dia akan berbicara dengan kata-kata dan suara yang lancar dan cepat.
3.     Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju ke arah suatu tujuan. Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah ke arah pencapaian tujuan. Contoh siswa ingin mendapat hadiah, maka ia akan belajar, mengikuti ceramah, bertanya, membaca buku, mengikuti tes, dan sebagainya.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhioleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1.    Faktor Intern (Internal) berasal dari dalam diri individu
        Pembawaan individu
        Tingkat pendtdikan
        Pengalaman masa lampau
        Keinginan atau harapan masa depan.

Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak; Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi;

Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang.Harapanmerupakan tujuan dari perilaku.

Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yangberfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akanmendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan danmemberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.

Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untukmencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.

2.    Faktor Ekstern (Eksternal) yang berasal dari luar diri individu
        Lingkungan kerja
        Pemimpin dan kepemimpinannya
        Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
        Dorongan atau bimbingan atasan

Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yangtersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengaruhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud;

Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial. Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya; Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalammencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.

Sumber lain mengungkapkan, bahwa didalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian interaksi antar berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi:
1.     Individu dengan segala unsur-unsurnya : kemampuan dan ketrampilan, kebiasaan, sikap dan sistem nilai yang dianut, pengalaman traumatis, latar belakang kehidupan sosial budaya, tingkat kedewasaan, dsb.
2.     Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai rangsangan: persepsi individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam keja itu sendiri, persepsi bagaimana kecakapannya terhadap kerja, kemungkinan timbulnya perasaan cemas, perasaan bahagia yang disebabkan oleh pekerjaan.
3.     Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu terhadap pelaksanaan pekerjaannya.
4.     Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama rekan, kehidupan kelompok maupun tuntutan atau keinginan kepentingan keluarga, pengaruh dari berbagai hubungan di luar pekerjaan
5.     Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu
6.     Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu
7.     Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan

Pentingnya Motivasi Kerja
Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, motivasi kerja dapat membuat hari kita menjadi baik ataupun menjadi buruk.

Anda dapat menjadi orang yang malas seharian tanpa ingin berbuat sesuatu di kantor jika Anda sedang tidak memiliki motivasi kerja.

Sebaliknya, Anda juga dapat menjadi orang yang sangat bersemangat dan berusaha menyelesaikan semua pekerjaan Anda ketika Anda sangat termotivasi dalam bekerja.

Itulah sebabnya motivasi kerja sangatlah penting, karena ketika motivasi Anda tercapai, maka Anda akan dapat memberikan seratus sepuluh persen bahkan dua ratus persen kepada pekerjaan Anda.

Motivasi kerja secara garis besar dibagi menjadi 2, ada yang berasal dari luar diri Anda dan ada yang berasal dari dalam diri Anda..

A.    Motivasi Kerja dari Luar Diri Anda
Motivasi dari luar diri adalah semua hal yang dapat memotivasi tetapi datangnya tidak dari diri Anda sendiri, melainkan dari lingkungan atau orang lain.

Motivasi dari luar diri antara lain gaji yang Anda terima dari kantor, lingkungan kerja Anda dan sikap atasan Anda.
1.    Pembayaran yang Sesuai Dengan Performa. Tidak dapat dipungkiri, pembayaran adalah salah satu motivasi dari luar diri yang paling kuat.Banyak orang bekerja keras demi mendapatkan penghasilan tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bekerja di perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan hidup karyawannya dan yang memberikan penghasilan dengan baik, pasti akan memberikan motivasi yang besar dibandingkan bekerja di perusahaan yang tidak berlaku demikian. Kita akan merasa senang ketika kita mendapatkan penghargaan atas usaha dan kerja keras kita. Salah satu penghargaan yang paling memotivasi karyawan adalah kenaikan penghasilan atau tambahan penghasilan yang sesuai dengan performa yang kita berikan kepada perusahaan.Selain kenaikan penghasilan, ketepatan waktu dalam memberikan pembayaran atau penghasilan menjadi salah satu faktor penting yang memotivasi orang untuk bekerja dengan baik. Ketika Anda tahu bahwa Anda dibayar tepat waktu setiap bulannya bahkan terkadang lebih awal, Anda akan menjadi lebih termotivasi dalam bekerja. Oleh karena itu, sebelum Anda masuk ke sebuah perusahaan pastikan Anda melakukannegosiasi dengan baik dan melihat apakah perusahaan ini memperhatikan karyawannya dengan pembayaran yang baik atau malah sebaliknya.

2     Lingkungan KerjayangKondusif
Selain tentang pembayaran, lingkungan kerja juga akan berpengaruh terhadap motivasi kerja.Lingkungan kerjayangkondusif dapat memberikan motivasi kerja kepada diri Anda. Anda akan termotivasi jika rekan kerja Anda terus mendukung Anda dalam bekerja dan saling membantu untuk berkembang, Akan menyenangkan bila rekan kerja Anda bukan sebatas rekan kerja di kantor tetapi juga teman baik di luar kantor. Dengan memiliki lingkungan kerja yangkondusif, Anda dapat bekerja dengan lebih baik. Anda juga bisa nyaman bekerja sama dengan rekan-rekan kerja Anda dalam menyelesaikan tujuan bersama suatu tim atau perusahaan.

3     Atasan yangMenjadi Teladan dan Membangun Karyawannya Motivasi dari luar diri yangtidak kalah pentingnya adalah memiliki atasan yang  tepat. Atasan yang  bukan menjadi seorang'bos', tetapi menjadi seorang pemimpin yangbaik. Pemimpin yangbaik adalah pemimpin yangdapat memberikan contoh dan teladan yang  baik ketika di kantor. Ketika seorang atasan dating lebih pagi dan pulang lebih sore, tentu kita akan lebih termotivasi dalam bekerja. Atasan yangbaik bukan atasan yang hanya marah-marah ketika pekerjaan Anda belum selesai, tetapi ikutmembantu menemukan solusi untuk kesulitan Anda. Ketika Anda memiliki atasan yang selalumembantu Anda untuk berkembang dan sukses mendapatkan karier yanglebih baik, tentuAnda akan bersemangat untuk bekerja, karena Anda tahu bahwa atasan Anda sangat peduliterhadap diri Anda. Atasan dapat menjadi salah satu faktor penting Anda bekerja. Saat kerjakeras Anda dihargai oleh atasan Anda, tentu Anda akan termotivasi untuk bekerja lebih baik.

B.    Motivasi Kerja dari Dalam Diri Anda
Selain motivasi dari luar yangsudah Anda baca, motivasi dalam diri juga akan mempengaruhi Anda dalam bekerja.

Motivasi dalam diri adalah semua hal yang dapat mendorong diri Anda untuk bekerja dengan lebih baik dan lebih giat yangberasal dari diri Anda sendiri, bukan dari luar.

Berikut ini adalah contoh-contoh motivasi dari dalam diri:
1.    Tujuan Anda Bekerja ini adalah motivasi dari dalam diri yangpaling kuat, bahkan dapat melebihi semua motivasi yang  ada, Yaitu jika Anda mengetahui apa tujuan Anda bekerja.Jika Anda mengetahui bahwa Tujuan Anda bekerja adalah untuk mendapatkan pengalaman, maka sekeras apapun lingkungan kerja Anda, Anda akan tetap termotivasi untuk bekerja.

Walaupun Anda memiliki atasan yangtidak sesuai dengan ekspektasi Anda, Anda akan tetap bekerja karena Anda tahu Tujuan Anda, bahwa Anda ingin mendapatkan pengalaman sebelum Anda mencari tempat kerja yang baru dengan tujuan yang  baru.

Jadi pastikan Anda memiliki Tujuan ketika Anda datang ke suatu perusahaan sehingga Anda dapat termotivasi dari dalam, bukan hanya terpengaruh oleh motivasi dari luar diri Anda.

2.    Ingin Mencoba Hal Baru dan Suka Dengan Tantangan Bentuk motivasi dalam diri lainnya adalah ketika Anda merasa tertantang untuk berkembang di dalam pekerjaan Anda. Anda merasa bahwa Anda harus berubah, mencoba hal yang  baru, dan berhasil mengatasi kesulitan yangAnda alami dengan kemampuan Anda sendiri. Orang-orang yangsuka dengan tantangan akan termotivasi ketika mereka mengalami ujian dan tantangan di kantor. Jika Anda adalah tipe orang yang seperti ini, Anda harus terus mencari tantangan yang baru dan minta untuk ditantang di dalam pekerjaan Anda, sehingga Anda akan terus termotivasi dan berkembang.

Motivasi KerjayangBaik Akan Menghasilkan KinerjayangBaik Dengan memiliki motivasi kerja yangbaik, maka Anda juga akan memberikan kinerja yang baik. Performa Anda dalam bekerja akan meningkat. Dan bukan tidak mungkin Anda akan menjadi seorang karyawan teladan dengan kinerja di atas rata-rata. Motivasi kerja adalah kunci agar Anda dapat bekerja dengan maksimal.

Management introducing uts 2019

MANAGEMENT INTRODUCTIONS   SOAL UTS         : 2019 /semester I , Waktu    : 1 jam. -------------------------------------------------...