Monday, March 25, 2019

MOTIVASI


Secara umum definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan sebagai suatu tujuan ataupendorong, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang menjadi daya penggerak utama bagiseseorang dalam berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya baik itusecara positif ataupun negatif.

AdapunistilahdalampengertianMotivasiberasaldariperkataanBahasaInggris yaknimotivation.Namun perkataan asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam BahasaMelayu yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala upaya untuk mendorong seseorangdalam melakukan sesuatu.

Selain itu, Pengertian Motivasi merupakan suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang
yang muncul adanya gejala perasaan, kejiwaan dan emosi sehingga mendorong individu untukmelakukan atau bertindak sesuatu yang disebabkan karena kebutuhan, keinginan dan tujuan.

Pengertian motivasi adalah sebuah daya yang muncul baik dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang membuatnya untuk melakukan suatu pekerjaan (Dalyono, 2005).Kemudian jika dikaitkan dalam hal belajar, maka pengertian motivasi adalah daya (kemauan) seseorang untuk mau belajar sesuatu.Slameto mempertegas bahwa pengertian motivasi belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku ke arah yang lebih dari sebelumnya.

Dengan demikian munculnya keinginan seseorang dalam belajar dapat berasa dari faktor internal dan juga dari faktor eksternal Terkait dalam bidang belajar ini, ada beberapa teori yang mengkajinya, yaitu sebagai berikut :

5 Teori Motivasi Belajar yang Perlu Diketahui:
1.    Teori Motivasi Maslow
Pada dasarnya teori maslow merupakan bagian dari teori humanistik. Menurut teori ini seorang peserta didik dengan kondisi fisik yang tidak stabil, maka akan memiliki kemauan belajar yangrendah, begitu pula jika sebaliknya. Di samping faktor lain seperti sikap menghargai juga dapat mempengaruhi tingginya kemauan siswa untuk belajar.

2.    Teori Motivasi Behavioristik
Menurut teori ini, motivasi siswa dalam belajar akan semakin tinggi jika diberikan respon melalui sikap-sikap tertentu. Misalnya sikap yang memberikan penguatan kepada siswa berupa menepuk pundak.Dengan sikap demikian itu, maka dapat menimbulkan kemauan lebih dari dalam diri siswa untuk belajar.

3.    Teori Motivasi Kognitif
Teori kognitif ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan kognisi yang dimiliki peserta didik. Seorang peserta didik akan memiliki Motivasi belajar yang kuat, jika la mengalami kendala dalam belajarnya. Sehingga la akan berusaha untuk memahami materi dari proses belajar yang dilakukannya tersebut. Dengan kata lain menurut teori ini, keinginan siswa untuk belajar akan muncul secara alami seiring dengan kebutuhannya dalam memahami materi pelajaran.

4.    Teori Sel-Efficay
Teori ini menjelaskan bahwa keinginan peserta didik dalam belajar akan tumbuh sesuai dengan keyakinan dirinya atas kemampuan yang dimiliki (Self-Efficay). Misalnya ketika seseorang yang merasa memiliki kemampuan lebih dalam bidang fisika, maka akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan segala persoalan yang terkait dengan bidang tersebut.

5.    Teori Expentancy X Value
Kemudian teori motivasi belajar yang terakhir adalah teori Expentancy X Value. Teori ini menjelaskan bahwa seorang peserta didikan akan lebih termotivasi dalam belajar, jika Dia dapat melihat peluang keberhasilannya dalam proses belajar tersebut. Dengan kata lain, ketika peserta didik beranggapan la mampu menuntaskan proses belajar tersebut, maka akan muncul sebuah dorongan dari dalam dirinya.



Pengertian dan definisi motivasi menurut pendapat para ahli
1.    Menurut Hamalik (1992:173), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
2.    Menurut Sardiman (2006:73), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
3.    Menurut Mulyasa (2003:112), Pengertian Motivasi merupakan tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi.
4.    Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang dilakukannya akan mengarah pada hasil yang ditnginkannya.
5.    Robbins dan Judge, motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan individu agar dapat mencapai tujuannya.
6.    Mc. Donald, motivasi ialah sebuah perubahan energi yang ada dalam diri seseorang yang ditandakan dengan adanya rasa (feeling) dan didahului dengan respon adanya sebuah tujuan.
7.    Azwar, motivasi merupakan sebuah rangsangan atau dorongan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok masyarakat yang ingin bekerjasama secara maksimal dalam melakukan sesuatu yang sudah direncanakan untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan.
8.    Malayu, menjelaskan bahwa motivasi diambil dari kata latin yaitu movere yang artinya dorongan atau pemberian daya penggerak yang dapat menciptakan suatu kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja efektif, bekerjasama dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai sebuah kepuasan.
9.    Edwin B. Flippo, disebutkan bahwa motivasi merupakan suatu keahlian dalam mengarahkan seorang pegawai & sebuah organisasi agar dapat bekerja supaya berhasil, hingga para pegawai dan tujuan dari organisasi tersebut tercapai.
10.  American Encyclopedia, disebutkan bahwa motivasi sebagai sebuah kecendrungan yang ada didalam diri seseorang yang membangkitkan topangan & mengarahkan tindak-tanduknya.
11.  G. R. Terry, menjelaskan bahwa motivasi ialah sebuah keinginan yang ada pada diri seseorang yang merangsangnya untuk melakukan berbagai tindakan.
12.  Morgan et al. (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2002: 151) menjelaskan bahwa :“motivasi merupakan kekuatan yang mengendalikan dan menggerakkan seseorang untuk melakukan tindakan atau perilaku yang diarahkan pada tujuan tertentu”.
13.  Barton dan Martin (dalam Marwansyah dan Mukaram, 2000: 151) menjelaskan bahwa: “motivasi merupakan kekuatan yang menggerakkan perilaku yang memberi arah pada perilaku dan mendasari kecenderungan untuk tetap menunjukkan perilaku tersebut.”
14.  Djamarah (2002: 34) mendefiniskan motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeding dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dan aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia lakukan untuk mencapainya.
15.  Menurut Winardi (2007,pl), motivasi berasal dari kata motivation yang berarti “menggerakkan”. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entutiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
16.  Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja.
17.  Menurut H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi seseseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.
18.  Menurut Henry Simamora, pengertian motivasi menurutnya adalah Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.
19.  Menurut Soemanto secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang drtandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan.Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
20.  Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkatl kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
21.  Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004).

Dari pengertian maupun definisi motivasi para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.

Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2003).

Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri-intrinsik dan dari lingkungan-ekstrinsik (Elliot et al., 2000; Sue Howard, 1999).

Motivasi intrinsik bermakna sebagai keinginan dari diri sendiri untuk bertindak tanpa adanya rangsangan dari luar (Elliott, 2000).

Motivasi intrinsik akan lebih menguntungkan dan memberikan keinginan dalam belajar, dan dijabarkan sebagai motivasi yang datang dari luar individu dan tidak dapat dikendalikan oleh individu tersebut (Sue Howard, 1999). Elliott et al. (2000), mencontohkannya dengan nilai, hadiah, dan/atau penghargaan yang digunakan untuk merangsang motivasi seseorang.

Sebagai contoh, dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak yang menjamin terjadinya kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan dapatterpenuhi.

Dengan demikian motivasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Apabila seseorangtidak mempunyai motivasi untuk belajar, maka orang tersebut tidak akan mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi yang baik, memberikan motivasi kepada pembelajar, berarti menggerakkan seseorang agar ia mau atau ingin melakukan sesuatu.

Morgan (dalam Soemanto, 2001:194) menjelaskan motivasi bertalian dengan tiga hal. Ketiga hal tersebut adalah :
        Keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states),
        Ttingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior),
        Tujuan daripada lingkah laku tersebut (good or ends of such behavior).

Selanjutnya Hamalik (2002:173-174) menjelaskan bahwa “motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam peribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Pendapat di atas, mengandung tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu :
1)     Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi,
2)     Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (affective aronsal),
3)     Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

Unsur-unsur yang dimaksud adalah:
1.     Motivasi dimulai dengan adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu di dalam sistem neurofisiologis dalam organisme manusia. Contoh adanya perubahan dalam sistem pencernaan akan menimbulkan motif lapar. Akan tetapi, ada juga perubahan energi yang tidak diketahui,
2.     Motivasi ditandai timbulnya perasaan (affective arousal) mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin disadari, mungkin jugatidak. Kita dapat mengamatinya pada perbuatan. Contoh siswa terlibat dalam diskusi. Karena dia merasa tertarik pada masalah yang dibicarakan, dia akan berbicara dengan kata-kata dan suara yang lancar dan cepat.
3.     Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju ke arah suatu tujuan. Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah ke arah pencapaian tujuan. Contoh siswa ingin mendapat hadiah, maka ia akan belajar, mengikuti ceramah, bertanya, membaca buku, mengikuti tes, dan sebagainya.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat dipengaruhioleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1.    Faktor Intern (Internal) berasal dari dalam diri individu
        Pembawaan individu
        Tingkat pendtdikan
        Pengalaman masa lampau
        Keinginan atau harapan masa depan.

Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untuk bertindak; Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi) untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong individu untuk berprestasi;

Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang.Harapanmerupakan tujuan dari perilaku.

Kebutuhan; manusia dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yangberfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akanmendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan danmemberi respon terhadap tekanan yang dialaminya.

Kepuasan kerja; lebih merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untukmencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu perilaku.

2.    Faktor Ekstern (Eksternal) yang berasal dari luar diri individu
        Lingkungan kerja
        Pemimpin dan kepemimpinannya
        Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
        Dorongan atau bimbingan atasan

Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu sesuai dengan objek pekerjaan yangtersedia akan mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat dipengaruhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan dimaksud;

Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi tempat dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam kehidupan sosial. Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya; Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalammencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan.

Sumber lain mengungkapkan, bahwa didalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian interaksi antar berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi:
1.     Individu dengan segala unsur-unsurnya : kemampuan dan ketrampilan, kebiasaan, sikap dan sistem nilai yang dianut, pengalaman traumatis, latar belakang kehidupan sosial budaya, tingkat kedewasaan, dsb.
2.     Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai rangsangan: persepsi individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam keja itu sendiri, persepsi bagaimana kecakapannya terhadap kerja, kemungkinan timbulnya perasaan cemas, perasaan bahagia yang disebabkan oleh pekerjaan.
3.     Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu terhadap pelaksanaan pekerjaannya.
4.     Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama rekan, kehidupan kelompok maupun tuntutan atau keinginan kepentingan keluarga, pengaruh dari berbagai hubungan di luar pekerjaan
5.     Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu
6.     Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu
7.     Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan

Pentingnya Motivasi Kerja
Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, motivasi kerja dapat membuat hari kita menjadi baik ataupun menjadi buruk.

Anda dapat menjadi orang yang malas seharian tanpa ingin berbuat sesuatu di kantor jika Anda sedang tidak memiliki motivasi kerja.

Sebaliknya, Anda juga dapat menjadi orang yang sangat bersemangat dan berusaha menyelesaikan semua pekerjaan Anda ketika Anda sangat termotivasi dalam bekerja.

Itulah sebabnya motivasi kerja sangatlah penting, karena ketika motivasi Anda tercapai, maka Anda akan dapat memberikan seratus sepuluh persen bahkan dua ratus persen kepada pekerjaan Anda.

Motivasi kerja secara garis besar dibagi menjadi 2, ada yang berasal dari luar diri Anda dan ada yang berasal dari dalam diri Anda..

A.    Motivasi Kerja dari Luar Diri Anda
Motivasi dari luar diri adalah semua hal yang dapat memotivasi tetapi datangnya tidak dari diri Anda sendiri, melainkan dari lingkungan atau orang lain.

Motivasi dari luar diri antara lain gaji yang Anda terima dari kantor, lingkungan kerja Anda dan sikap atasan Anda.
1.    Pembayaran yang Sesuai Dengan Performa. Tidak dapat dipungkiri, pembayaran adalah salah satu motivasi dari luar diri yang paling kuat.Banyak orang bekerja keras demi mendapatkan penghasilan tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bekerja di perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan hidup karyawannya dan yang memberikan penghasilan dengan baik, pasti akan memberikan motivasi yang besar dibandingkan bekerja di perusahaan yang tidak berlaku demikian. Kita akan merasa senang ketika kita mendapatkan penghargaan atas usaha dan kerja keras kita. Salah satu penghargaan yang paling memotivasi karyawan adalah kenaikan penghasilan atau tambahan penghasilan yang sesuai dengan performa yang kita berikan kepada perusahaan.Selain kenaikan penghasilan, ketepatan waktu dalam memberikan pembayaran atau penghasilan menjadi salah satu faktor penting yang memotivasi orang untuk bekerja dengan baik. Ketika Anda tahu bahwa Anda dibayar tepat waktu setiap bulannya bahkan terkadang lebih awal, Anda akan menjadi lebih termotivasi dalam bekerja. Oleh karena itu, sebelum Anda masuk ke sebuah perusahaan pastikan Anda melakukannegosiasi dengan baik dan melihat apakah perusahaan ini memperhatikan karyawannya dengan pembayaran yang baik atau malah sebaliknya.

2     Lingkungan KerjayangKondusif
Selain tentang pembayaran, lingkungan kerja juga akan berpengaruh terhadap motivasi kerja.Lingkungan kerjayangkondusif dapat memberikan motivasi kerja kepada diri Anda. Anda akan termotivasi jika rekan kerja Anda terus mendukung Anda dalam bekerja dan saling membantu untuk berkembang, Akan menyenangkan bila rekan kerja Anda bukan sebatas rekan kerja di kantor tetapi juga teman baik di luar kantor. Dengan memiliki lingkungan kerja yangkondusif, Anda dapat bekerja dengan lebih baik. Anda juga bisa nyaman bekerja sama dengan rekan-rekan kerja Anda dalam menyelesaikan tujuan bersama suatu tim atau perusahaan.

3     Atasan yangMenjadi Teladan dan Membangun Karyawannya Motivasi dari luar diri yangtidak kalah pentingnya adalah memiliki atasan yang  tepat. Atasan yang  bukan menjadi seorang'bos', tetapi menjadi seorang pemimpin yangbaik. Pemimpin yangbaik adalah pemimpin yangdapat memberikan contoh dan teladan yang  baik ketika di kantor. Ketika seorang atasan dating lebih pagi dan pulang lebih sore, tentu kita akan lebih termotivasi dalam bekerja. Atasan yangbaik bukan atasan yang hanya marah-marah ketika pekerjaan Anda belum selesai, tetapi ikutmembantu menemukan solusi untuk kesulitan Anda. Ketika Anda memiliki atasan yang selalumembantu Anda untuk berkembang dan sukses mendapatkan karier yanglebih baik, tentuAnda akan bersemangat untuk bekerja, karena Anda tahu bahwa atasan Anda sangat peduliterhadap diri Anda. Atasan dapat menjadi salah satu faktor penting Anda bekerja. Saat kerjakeras Anda dihargai oleh atasan Anda, tentu Anda akan termotivasi untuk bekerja lebih baik.

B.    Motivasi Kerja dari Dalam Diri Anda
Selain motivasi dari luar yangsudah Anda baca, motivasi dalam diri juga akan mempengaruhi Anda dalam bekerja.

Motivasi dalam diri adalah semua hal yang dapat mendorong diri Anda untuk bekerja dengan lebih baik dan lebih giat yangberasal dari diri Anda sendiri, bukan dari luar.

Berikut ini adalah contoh-contoh motivasi dari dalam diri:
1.    Tujuan Anda Bekerja ini adalah motivasi dari dalam diri yangpaling kuat, bahkan dapat melebihi semua motivasi yang  ada, Yaitu jika Anda mengetahui apa tujuan Anda bekerja.Jika Anda mengetahui bahwa Tujuan Anda bekerja adalah untuk mendapatkan pengalaman, maka sekeras apapun lingkungan kerja Anda, Anda akan tetap termotivasi untuk bekerja.

Walaupun Anda memiliki atasan yangtidak sesuai dengan ekspektasi Anda, Anda akan tetap bekerja karena Anda tahu Tujuan Anda, bahwa Anda ingin mendapatkan pengalaman sebelum Anda mencari tempat kerja yang baru dengan tujuan yang  baru.

Jadi pastikan Anda memiliki Tujuan ketika Anda datang ke suatu perusahaan sehingga Anda dapat termotivasi dari dalam, bukan hanya terpengaruh oleh motivasi dari luar diri Anda.

2.    Ingin Mencoba Hal Baru dan Suka Dengan Tantangan Bentuk motivasi dalam diri lainnya adalah ketika Anda merasa tertantang untuk berkembang di dalam pekerjaan Anda. Anda merasa bahwa Anda harus berubah, mencoba hal yang  baru, dan berhasil mengatasi kesulitan yangAnda alami dengan kemampuan Anda sendiri. Orang-orang yangsuka dengan tantangan akan termotivasi ketika mereka mengalami ujian dan tantangan di kantor. Jika Anda adalah tipe orang yang seperti ini, Anda harus terus mencari tantangan yang baru dan minta untuk ditantang di dalam pekerjaan Anda, sehingga Anda akan terus termotivasi dan berkembang.

Motivasi KerjayangBaik Akan Menghasilkan KinerjayangBaik Dengan memiliki motivasi kerja yangbaik, maka Anda juga akan memberikan kinerja yang baik. Performa Anda dalam bekerja akan meningkat. Dan bukan tidak mungkin Anda akan menjadi seorang karyawan teladan dengan kinerja di atas rata-rata. Motivasi kerja adalah kunci agar Anda dapat bekerja dengan maksimal.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Management introducing uts 2019

MANAGEMENT INTRODUCTIONS   SOAL UTS         : 2019 /semester I , Waktu    : 1 jam. -------------------------------------------------...