Monday, May 25, 2015

KUALITAS PRODUK , IKLAN DAN BRAND AWERNESS



Pengertian Manajemen 
Manajemen  adalah suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Manajemen tidak hanya dilakukan oleh suatu perusahaan,tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari  seperti mengatur diri sendiri, ekeluarga, kelompok atau organisasi lainnya. Dengan manajemen yang baik makan setiap kegiatan dalam proses mencapai tujuan bisa berjalan secara efektif dan efisien. Untuk lebih jelasnya berikut definisi manajemen menurut beberapa ahli:
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2009:2), manjemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut G.R. Terry dalam buku Hasibuan (2009:2):
“mananjemn adalah sutau proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan melalui memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya.”
Selanjutnya menurut Harold Koontz dan Cryril O’Donnel dalam buku Hasibuan(2009:3):
“manajemn adalah usaha mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.”
Ahli lainnya Andrew F Sikula dalam buku Hasibuan, (2009:2) berpendapa:
“management in general refrs to planning, organizing, controlling, staffing, leading,motivating, communicating, and decision making activites performed by any organization in order an efficien creation of some product or service.”
Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanan,pengorganisasian,pengendalian,penempatan,pengarahan,pemotivasian,komunikasi dan pengembilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah seni dalam ilmu untuk mengatur pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Inti dari pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Berikut adalah pengertian pemasaran menurut para ahli:
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008:6), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.
Sedangkan menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2008:5):
“pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,mengomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelolah hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemengku kepentingannya”
Ahli lainnya Wilian j. Stanton dalam buku Basu Swastha dan Irawan (2005:5) mendefinisikan:
“Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk merencanakan,menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah serangkaian kegiatan dalam merencanakan, menetukan harga,mempromosikan dan memndistribusikan produk atau jasa melalui pertukaran untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
Konsep-Konsep Pemasaran
Dalam konsep pemasaran terbagi menjadi beberapa konsep yang menjelaskan berbagai filosofi di dalam ilmu pemasaran,. Konsep pemasaran tersebut terdiri dari: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran masyarakat.
Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan memilih produk yang tersedia dimana-mana dan murah (Philip Kotler, 2007:18). Dalam konsep ini menjelaskan bahwa konsumen sangat menyukai sebuah produk yang mudah di dapatdan harganya relatif murah.
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri yang paling bermutu, berprestasi, atau inovatif (Philip Kotler, 2007:18). Hal yang dapat diambil dari konsep ini adalah menyatakan bahwa konsumen sangat respons terhadap produk yang menawarkan ciri yang lebih unggul dibandingkan dari pesaingnya.
Konsep penjualan memberikan penjelasan bahwa para konsumen dan bisnis, jika ditinggalkan sendiri biasanya tidak akan membeli cukup banyak produk-produk organisasi oleh karena itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif (Philip Kotler, 2007:18). Dalam konsep ini konsumen berpandangan bahwa konsumen akan membeli banyak produk bila produsen mengimbanginya dengan usaha penjualan dan usaha promosi yang gencar.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (Philip Kotler, 2007:19). Konsep pemasaran ini berdasar pada empat pilar, yaitu: pasar sasaran, kebutuhan konsumen, pemasaran terpadu, dan profitabilitas.

Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan menetapkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantungpada keahlian mereka dibidang pemasaran, produksi, keuangan dan bidang lainnya. Berikut ini adalah pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli:
Sodjan Assauri (2007:12) mendefinisikan:
“Manajemen pemasaran dalah kegiatan penganalisisan, perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian program-progaram yang dibuat untuk membentuk,membangundan memelihara keutungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka panjang”.
Sedangkan Philip Kotler dalam Basu Swastha dan Irawan (2005:7) mendefinisikan:
“manajemn pemasaran adalah penganalisan, perencanan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang ditunjukan untuk mengadakan petukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat bergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi dan distribusi yang efektif untuk memberitahu,mendorong,serta melayani pasar.” 
Lalu ahli lainnya Philip Kotler dan kevin Lane Keller (2008:5) mengemukakan pendapat:
“Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan,menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.”
Dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah serangakain proses penganalisisaan, perencanan, pelaksanaan dan pengawasan program-program pemasaran untuk mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul guna mencapai tujuan organisasi.

Pengertian kualitas Produk
  Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi kinerja jangka panjang suatu unit bisnis. Karena kualitas merupakan kebijakan untuk meniangkatkan daya saing dan harus mampuh memebrikan kepuasan bagi pelanggan melebihi atau paling tidak sama dengan yang mereka harapkan. Berikut adalah pendapat beberapa ahli mengenai kualitas produk:
 Kotler dan Amstrong (2008:272) menjelaskan bahwa “kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang tergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan.” Sedangkan jurnal slam Nasution (2005:15) menyatakan bahwa “kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.”
 Ahli lainnya Feignbuam dalam Nasution (2001:16) mengatakan bahwa “suatu produk dapat dikatakan berkualitas jika produk tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, produk yang diinginkan sesuai dngan apa yang diharapkan.”
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya yang memenuhi atau melebihi harapa untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan baik dinyatakan maupun tersirat.
            Dimensi Kualitas Produk
Menurut Davit Garvin dalam buku Total Quality Management  Vincent Gaspersz (2001:37), yang menyatakan terdapat 8 dimensi yang menentukan karakteristik produk yaitu:
1)      Performance (Performasi)
      Performance berhubungan dengan aspek funfsional dari peoduk itu sendiri dan merupakan karakterist utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika membeli suatu produk.
2)      Feature (Fitur)
      Merupakan aspek kedua dari performasi yang menambah fungsi dasar,berkaitan dengan pilihan-pilihan dan pengenmabngannya.
3)      Reliability (keadalan)
      Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu produk melaksanankan fungsinya secara berhasil dalam periode tertentu dan dalam kondisi tertentu.
4)      Conformance (konformasi)
      berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi ysng telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konformasi mereflesikan derajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.
5)      Durability ( Daya tahan)
Durability merupakan ukuran masa pakai suatu produk.
Durability berkaitan dengan daya tahan produk.
6)      Serviceability (kemampuan pelayanan)
       Merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, keramahan, atau kesopanan, kompetensi, kemuduahan serta akurasi dalam perbaikan.
7)      Aestic (Estetika)
      Merupakan karakteristik yang bersifat subyektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan individual.estetika suatu produk lebih banyak berkaitan dengan perasaan pribadi.
8)       Perceived Quality (kualitas yang dirasakan)
       Elemen ini bersifat subyektif berkaitan dengan komsumsi produk itu.   Seperti meningkatkan harga diri ,reputasi dan lain-lain.

 Pengertian Advertising ( iklan)  
Periklanan merupakan sarana perusahaan untuk mempengaruhi konsumen  dan sebagai alat pesaingan dengan perusahan lain dalam upaya mendapat perhatian dan kesan dari pasar sasaran.
            Periklanan Menurut Kotler (2005:277),adalah
“iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi ide,barang,   atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar”.
 Definisi periklanan menurut Djaslim Saladin (2006:183),adalah
“periklanan (advertising) adalah suatu bentuk penyajian yang sifatnya non personal dan fromosi ide, barang atau jasa yang dibayarkan oleh sponsor”.
 Sedangkan menurut Fandy Tjiptono (2008:226) periklanan adalah  “komunikasi  tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang   keunggulan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pemikiran  seseorang  untuk melakukan pembelian”.
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa periklanan  merupakan keunggulan suatu produk,, yang disususn sedemikian  rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pemikiran seseorang  untuk melakukan pembelian.  

Ciri-Ciri  khas iklan
Ciri-Ciri khas periklanan menurut Fandy Tjiptono (2008:226) yaitu:
1.      Public Presentation (penyajian dimuka umum)
Maksudnya iklan merupakan sarana komunikasi yang bersifat  umum.
2.      Pervasivenes (penyerahan menyeluruh)
Maksudnya iklan  medium yang diserap secara menyeluruh dan memungkinkan perusahaan untuk mengulangi persaingnya secara berulang.
3.      Expressiveness (daya ungkap yang kuat)
4.      Impersonality (kurang berkepribadian)
Maksudnya periklanan senantiasa bersifat umum,daya menyakinkan dan mengungkap masi kurang.

    Fungsi iklan
Dalam pemasaran fungsi iklan adalah untuk memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan  konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai  pemenuhan kepuasannya agar iklan berhasil meransang tindakan pembelian, menurut Djayakusumah (1982:60) setidaknya harus memenuhi kriteria AIDA yaitu:
Attention : mengandung daya tarik
Interest : mengandung perhatian dan minat
Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki
action : mengarah tindakan untuk membeli
Media iklan
Adapun media atau alat periklanan dalam melakukan promosi yang dikelompokan oleh Fandy Tjiptono (2008:243),Sebagai berikut:
1.      Media Cetak, yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak terdiri atas:
   a. Surat Kabar
   b. Majalah
      c. Tabloid, brosur, selebaran, dan lain-lain
2.  Media Elektronik, yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan bila ada jasa tranmisi siaran.Jenis-jenis media elektronik antara lain:
      a.  Televisi
      b.  Radio
    3. Media Luar Ruang, yaitu media iklan biasanya berukuran besar yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti dipinggir jalan, dipusat kramaian atau tempat-tempat khusus lainnya.Jenis-jenis media luar ruang meliputi billboard, buklet, poster, baleho, spanduk, umbul-umbul, balon raksasa dan lain-lain.  


Tujuan Advertising
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:151), tujuan periklanan adalah tugas komunikasi spesifik yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu yang tertentu.
Manajemen pemasaran harus membuat empat keputusan paling penting ketika mengembangkan program periklanan: menetapkan tujuan periklanan, menetapkan anggaran periklanan, mengembangkan strategi periklanan (keputusan pesan dan keputusan media), dan mengevaluasi kampanye periklanan. Menetapkan Tujuan Iklan
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan periklanan. Tujuan-tujuan ini harus didasarkan kepada keputusan masa lalu tentang sasaran, positioning, dan bauran pemasaran, yang mendefinisikan tugas yang harus dilaksanakan iklan dalam program pemasaran total.
Tujuan periklanan bisa digolongkan berdasarkan tujuan utama-apakah tujuannya menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan.
2.   Menetapkan Anggaran iklan
Setelah menetapkan tujuan periklanannya, selanjutnya perusahaan menetapkan anggaran periklanan (advertising budget) untuk masing-masing produk. Anggaran iklan adalah uang dan sumber daya lain yang dialokasikan untuk program periklanan suatu produk atau perusahaan.
3.  Mengembangkan Strategi Periklanan
Strategi periklanan adalah strategi dimana perusahaan mencapai tujuan iklannya. Strategi periklanan terdiri dari dua elemen utama : menciptakan pesan periklanan dan memilih media periklanan. Tidak peduli seberapa besar anggarannya, iklan hanya bisa berhasil jika menarik perhatian dan berkomunikasi dengan baik. Langkah-langkah utama dalam seleksi media iklan (advertising media) adalah : memutuskan jangkauan, frekuensi, dan dampak; memilih jenis media utama; menyeleksi wahana medi tertentu; dan memutuskan penetapan waktu media.

4. Mengevaluasi Efektivitas Iklan dan Tingkat Pengembalian Investasi Periklanan

Tingkat pengembalian investasi periklanan adalah tingkat pengembalian bersih investasi periklanan dibagi oleh biaya investasi periklanan. Pengiklan harus mengevaluasi dua jenis hasil iklan secara teratut: pengaruh komunikasi dan pengaruh penjualan dan laba.

Dimensi iklan   
Menurut M.Suyanto (2005:113),iklan memiliki strategi yang harus diperhatikan yaitu: Daya Tarik,Gaya Hidup,Logo,Simbol dan Format.
1.      Daya tarik
daya tikar pada periklanan yang baik berfokus pada suatu usulan penjualan inti tampilan iklan memiliki daya tarik yang sangat kuat bagi konsumen untuk memperhatikan iklan. Untuk menentukan daya tarik mana yang memiliki tingkat keberhasilan paling tinggi terhadap target sasaran kita harus melakukan riset analisis.
2.      Gaya Hidup
salah satu gaya dasar yang paling banyak dipakai dalam meng eksekusi pesan adalah menjual langsung atas pesan actual, gaya hidup sering digunakan bersama daya tarik yang memfokuskan pesan pada produk dn jasa, gaya hidup sering digunakan bersma daya tarik yang memfokuskan pesan pada produk atau jasa dan manfaat atau atribut spesifiknya.
3.      Slogan
slogan atau themeline atau tagline yang terutang dalam pesan iklan televise merupakan awal dari kesuksesan periklanan slogan menjadi pernyataan standar yang mudah diterima (di ingat) dibenak dan menarik perhatian.slogan memfunyai dua fungsi utama, yaitu untuk menjaga keberlangsungan serangkaian iklan dalam kampanye untuk menyederhanakan sebuah strategi pesan iklan pada pernyataan positioning agar menjadi ringkas dapat di ulang, menarik perhatian dan mudah, kata biasa mendengar kiasan“gambar berupa seribu kata”sebaliknya slogan berlaku “kata (slogan) merupakan seribu gambar “
4.      Logo
logo merupakan suatu identitas merek yang mengomunikasikan secara luas tentang produk, pelayanan,dan organisasi dengan cepat.logo harus terlihat jelas mudah diingat,warna yang menarik,logo bukan sekedar suatu label tetapi dapat menampilkan pesan kualitas dan semangat produk melalui periklanan.
5.      Simbol
simbol gambar biasanya disebut lambing dan tidak bisa diucap,lambing merek bisa disusun dari huruf,angka,gambar,foto dan warna dalam penyajian simbol harus jelas terlihat.keunikan simbol bentuk kemasan atau desain bentuk produk membuka peluang untuk registrasi secara legal barang yang tak punya simbol pembeda dinamai produk generik.
6.      Format
format dalam tayangan iklan dimedia televise bunyikan pengaturan dan audio pengaturan dan audio menghasilkan tayangan iklan yang menarik hati pemirsah pengaturan memiliki trik khusus untuk menciptakan iklan televise selain dapat di dengar dan dilihat audiopun memiliki peranan besar dalam tayangan iklan.

pengertian brand awereness ( kesadaran merek)
      Brand Awareness (kesadaran merek), sebagai salah satu dimensi mendasar dari ekuitas merek, sering dianggap sebagai prasyarat dari keputusan pembelian konsumen, karena merupakan faktor utama termasuk merek pada keputusan pembelian.
     Menurut Andi (2009:165) brand awareness (kesadaran merek) adalah kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat kembali sebuah merek dan mengkaitkannya dengan satu kategori produk tertentu. Dengan demikian, seorang pelanggan yang memiliki kesadaran terhadap sebuah merek akan secara otomatis mampu menguraikan elemen-elemen merek tanpa harus dibantu.
Brand dikembangkan tidak hanya melalui iklan, yang tak terhitung jumlahnya dimedia massa, atau dengan konfigurasi product, price, place, dan promotion. Yang terpenting adalah brand dikenalkan melalui penerapan strategy, tactic, dan value yang tepat-kreatifitas dalam menentukan segmentasi dan strategi, pengembangan diferensiasi yang kuat.
Menurut Aaker (1991) dalam Tjiptono (2005:40), kesadaan merek adalah kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk terentu.
Sedangkan menurut Durianto dkk dalam kartono (2007:15), kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali suatu merek sebagi bagian dari suatu kategori produk tertentu.
Secara singkat, Aaker (1991) menggambarkan level kesadaran pelanggan terhadap merek dalam bentuk.

Empat tingkatan Brand Awareness (kesadaran merek) yang berbeda yaitu sebagai berikut:
1.      Unaware of Brand (tidak sadar merek)
Tingkat paling rendah dalam piramida brand awareness. Level ini termasuk merek yang tetap tidak dikenal walaupun sudah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan.
2.      Brand Recognized (pengenalan merek)
Tingkat minimal brand awareness. Level ini meliputi merek produk yang dikenal konsumen setelah pengingatan kembali lewat bantuan.
3.      Brand Recall (mengingatan kembali)
Level pengingatan merek tanpa bantuan (unaided recall). Level ini mencerminkan merek-merek yang dapat diingat pelanggan dengan baik tanpa bantuan.
4.      Top of Mind (puncak pikiran)
Level ini meliputi merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, atau merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak seorang konsumen.
Menurut Susanto dan Wijanarko (2004), dalam menghadapi persaingan yang ketat, merek yang kuat merupakan suatu pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi pemasaran.
Memiliki brand awareness (kesadaran merek) yang tinggi tentu saja menjadi idaman semua merek sebab akan memperkuat eksistensi merek dimata pelanggan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh merek dengan eksistensi tinggi:
a.      Menjadi sumber pengembangan asosiasi: merek yang memiliki tingkat kesadaran tinggi memungkinkan pengembangan berbagai asosiasi secara lebih mudah karena telah dikenal baik oleh pelanggan.
b.      Familiar: kesadaran merek akan mendorong rasa suka pelanggan akan merek. Mereka akan sangat akrab, bahkan menjadi “evangelist”dalam aktivitas sehari-hari.
c.       Menimbulkan komitmen: kesadaran merek yang tinggi memungkinkan keberadaan merek dengan mudah dideteksi oleh pelanggan, sehingga akan mendorong komitmen mereka dalam pembelian. Hal tersebut terjadi karena merek dipromosikan secara luas, kredibilitas yang telah teruji oleh waktu, jaringan distribusi yang luas serta manajemen merek yang dikelola dengan baik.
d.      Selalu dipertimbangkan: pelanggan akan selalu mempertimbangkan nama-nama merek top of mind sebelum memutuskan membeli produk tertentu, meskipun fakta menunjukkan bahwa tidak semua merek yang menempati top of mind juga disukai pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh Lecturer PhD Ovidiu I. Moisescu menyebutkan bahwa kesadaran merek, sebagai salah satu dasar dimensi ekuitas merek, merupakan prasyarat untuk keberhasilan baik untuk barang tahan lama dan untuk merek barang tidak tahan lama. Kesadaran merek merupakan faktor utama untuk dimasukkan dalam pertimbangan proses keputusan pembelian yang ditetapkan, karena sebagian besar konsumen lebih memilih membeli merek yang mereka ketahui (merek yang mereka kenal atau, paling tidak mereka telah mendengar). Pengaruh kesadaran merek dirasakan konsumen melalui penilaian risiko dan mereka percaya diri dalam keputusan, baik dalam hal barang-barang tahan lama maupun tidak tahan lama. Dan menurut hasil penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa risiko yang dirasakan terkait untuk membeli sebuah merek tanpa dibantu kesadaran dapat dianggap sama tinggi, tidak peduli usia, pendidikan, pendapatan atau gender konsumen.
Dari definisi para ahli mengenai brand awareness dapat ditarik kesimpulan bahwa brand awareness merupakan tujuan umum komunikasi pemasaran, adanya brand awareness yang tinggi diharapkan kapanpun kebutuhan kategori muncul, brand tersebut akan muncul kembali dari ingatan consume brandn yang selanjutnya dijadikan pertimbangan sebagai alternatif dalam melakukan keputusan pembelian. Brand awareness menunjukkan pengetahuan konsumen terhadap eksistensi suatu brand dibenak konsumen.

Dimensi brand awereness
Menurut David A. Aaker dalam ujang sumarwan (2011:222), dimensi untuk mengukur brand awareness  (kesadaran merek) antara lain:
1.       Brand recognition (pengenalan brand) adalah tingkat minimal brand awareness ,dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).
2.       Brand Recall (pengingatan kembali merek) adalah pengingatan kembali merek tanpa bantuan (unaided recall).
3.       Top of Mind (puncak pikiran) adalah merek yang disebut pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen, atau merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak seorang konsumen.
Dominat Brand (satu-satunya merek yang diingat) adalah merek satu-satunya yang diingat oleh pelanggan. Merek tersebut merupakan merek langganan yang tidak bisa digantikan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Management introducing uts 2019

MANAGEMENT INTRODUCTIONS   SOAL UTS         : 2019 /semester I , Waktu    : 1 jam. -------------------------------------------------...