Wednesday, May 27, 2015

"BAURAN PEMASARAN,PERILAKU KONSUMEN DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA"



 Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan dan di atur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen. Beberapa pengertian manajemen menurut para ahli sebagai berikut:
Manajemen menurut Malayu SP Hasibuan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan, menurut Andrew F. Sikula menyatakan:
Management is general refers to planning, organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, and decision making activities, performed by any organization in order to coordinate the varied resources of the enterprise so as tobring an efficient creation of some product or service”.  Maksud dari kutipan tersebut adalah manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasia, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.

Kemudian, menurut GR Terry mengatakan pengertian manajemen bahwa management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources. Maksud dari peryataan di atas, manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Dan, menurut Robbins dan Coulter bahwa manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan oang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
Jadi, dari beberapa pengertian manajemen di atas dapat disimpulkan  bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian) dengan aktivitas kerja yang memanfaatkan sumber daya manusia dan sumberdaya lainnya untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan kunci untuk kesuksesan bisnis. Pemasaran sangat mempengaruhi kehidupan kita setiap hari. Kebutuhan konsumen yang semakin beragam membawa keuntungan bagi perusahaan untuk dapat menciptakan produk barang atau jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Dimana peranan pemasaran dalam perusahaan sangat penting untuk kesuksessan finansial. Ada beberapa pengetian pemasaran, yaitu sebagai berikut:
Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong bahwa pemasaran adalah sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Sedangkan, menurut American Marketing Association (AMA) bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Kemudian, pemasaran menurut Maynard and Beckman dalam bukunya Princciples of Marketing menyatakan “Marketing embraces all business activities involved in flow of goods and service from physical production to consumption.” Maksud dari peryataan tersebut adalah pemasaraan berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah sebagai suatu fungsi dan proses perusahaan dalam penyaluran barang dan jasadari sektor produksi ke sektor konsumsi dan membangun hubungan kuat dengan pelanggan dengan tujuan menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dan pemangku kepentingan perusahaan.
 Pengertian Manajemen Pemasaran
Ada beberapa pengertian pemasaran menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller bahwa manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan, pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Sedangkan, menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai ilmu dan seni memilih target pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan target pasar itu.
Dan, manajemen pemasaran menurut Wiliam J. Shultz menyatakan “Marketing management is the planning, direction and controlof the entireactivity of a firm of division of a firm.” Maksud dari peryataan tersebut manajemen pemasaran ialah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan atau bagian dari perusahaan.
Dari beberapa pengertian manajemen pemasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah ilmu dan seni memilih pasar sasaran atau target pasar dan membangun hubungan dengan target pasar atau meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan, pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul melalui perencanaan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan atau bagian dari perusahaan
 Bauran Pemasaran
Ada beberapa pendapat bauran pemasaran, yaitu sebagai berikut.
Menurut Yazid bahwa bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dengan dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat elemen, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi. Dengan sejumlah penyesuaian, keempat elemen ini juga penting dalam pemasaran jasa. Akan tetapi,dalam pemasaran jasa, ada elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan dikooordinasikan untuk keperluan komunikasi dengan dan memuaskan konsumen jasa. Elemen-elemen tersebut adalah orang (people or particcipant), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik (physical evidence), dan proses jasa itu sendiri (process).
Menurut Ujuang Sumarwan bahwa bauran pemasaran atau marketing mix adalah sejumlah alat pemasaran yang sangat popular yang dibagi kedalam empat kelompok yang dikenal dengan nama 4P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat/distribution), dan promotion (promosi atau komunikasi). Alat pemasaran jasa dikenal dengan 7P (4P+3P) atau 4P yang diperluas. Ke 3P itu adalah people (orang-orang), process (proses), dan proof (bukti/bukti fisik).
Sedangkan, menurut Lovelock, Wirtz, dan Mussry bahwa bauran pemasaran (marketing mix) untuk produk barang biasanya mengacu pada empat elemen dasar strategis, yaitu produk (product), harga (price), lokasi atau distribusi (place), dan promosi (promotion). Akan tetapi empatelemen itu tidak cukup mengatasi isu yang timbul dalam pemasaran jasa, dan harus diadaptasi dan diperluas. Karena itu bauran pemasaran perlu diperluas dengan menambahkan P yang disosialisasikandengan penghantaran jasa, yaitu proses (process), lingkungan fisik (physical enviroment), dan manusia (people).

 Product (Produk)
Produk jasa terdiri dari produk inti (core produk) dan serangkaian elemen tambahan (Supplementary service element). Produk inti (core produk) adalah produk yang menjawab kebutuhan primer para pelanggan. Sedangkan, serangkayan elemen tambahan (Supplementary service element) yang secara bersamaan memperkuat nilai tambah produk yang membantu para pelanggan untuk menggunakan produk inti secara lebih efektif.

Price (Harga)
Nilai produk, nilai yang menjadi bagian melekat dalam pembayaran sangat penting bagi peran pemasaran dalam memudahkan pertukaran nilai antara perusahaan dan para pelanggannya. Strategi harga adalah mekanisme finansial dimana pendapatan dihasilkan untuk mengimbangi biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan layanan serta menciptakan surplus untuk laba. Disisi lain, para pelanggan melihat harga sebagai bagian kunci dari biaya yang harus mereka keluarkan untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan.
Place (Tempat/Distribusi)
Distribusi jasa mungkin melibatkan saluran fisik dan atau elektronik, tergantung dari sifat jasa tersebut. Distribusi secara fisik, seperti bank saat ini menawarkan pilihan saluran distribusi bagi pelanggan, yaitu datang ke cabang. Distribusi nonfisik menggunakan jaringan ATM, berbisnis lewat telepon, atau melakukan transaksi melalui inernet.
 Promotion (Promosi)
Dalam promosi, kita harus katakan pada pelanggan dan calon pelanggan mengenai produk jasa kita. Tidak ada program pemasaran yang dapat sukses tanpa komunikasi yang efektif. Komponen ini memiliki tiga peran penting: menyediakan informasi dan saran yang dibutuhkan, meyakinkan target pelaanggan akan kebaikan dari sebuah merek atau produk, dan mendorong mereka untuk mengambil tindakakan dalam suatu waktu tertentu. Di dalam pemasaran jasa, banyak komunikasi yang bersifat edukatif, khususnya untuk pelanggan baru. Penyedialayanan perlu mengajari pelanggan mengenai manfaat dari layanan, dimana dan kapan mendapatkannya, dan bagaimana cara berpartisipasi dalam proses pelayanan untuk mendapatkan hasil terbaik. Komunikasi mungkin dihantarkan oleh individu seperti tenaga penjualan (salespeople) dan staf lini depan, di situs internet, di layar peralatan swalayan (self-service), dan melalui rangkaian media iklan. Aktivitas promosi Yang mungkin melibatkan insentif uang seringkali dirancang untuk menstimulasi pembelian percobaan sehingga mungkin atau untuk mendorong konsumsi ketika tingkat permintaan rendah.
Jasa bersifat nirwujud (intangible). Karena Jasa nirwujud (intangible) akan sulit bagi pelanggan untuk terlebih dahulu menilai fitur penting dan menilai kualitas penyelenggaraannya dan sulit bagi para pelanggan untuk membayangkan pengalaman sebelum melakukan pembelian dan untuk memahami apa yang akan mereka dapatkan. Situasi ini dapat membuat pembelian jasa sangat beresiko untuk pelanggan pertama kali (first-time customers) yang tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang jasa tersebut, dan kurangnya referensi yang mudah dapat membuat para pelanggan kesulitan membedakan layanan dengan para pesaing lain.
Karena itu peran penting komunikasi perusahaan jasa adalah untuk menciptakan keyakinan dalam kapabilitasnya dan menekan pengalaman, kepercayaan, dan keahlian pegawai perusahaan. Komunikasi sangat penting untuk mengurangi anggapan resiko pembelian dan dokumentasi penyelenggaraan menjelaskan apa yang dilakukan serta penyebabnya, dan menawarkan jaminan adalah cara tambahan untuk meyakinkan pelanggan dan mengurangi kecemasan.
 Process (Proses)
Manajer yang cerdas tahu bahwa didalam sektor jasa, bagaimana cara melakukan proses-proses pokok sama pentingnya dengan apa yang perusahaan tersebut lakukan. Jadi, menciptakan dan menghantarkan elemen produk membutuhkan rancangan dan implementasi proses yang efektif. Rancangan proses yang buruk akan mengakibatkan penghantaran jasa yang lambat, birokratis, dan tidak efektif yang akan membuang-buang waktu dan pengalaman yang mengecewakan. Hal itu juga mengakibatkan kesulitan bagi pegawai lini depan untuk melakukan tugasnya dengan baik, yang akan menghasilkan produktivitas yang rendah dan meningkatnya kemungkinan kegagalan layanan.Beberap jasa memerlukan para pelanggan untuk ikut terlibat aktif dalam proesko-produksi atau co-producing, yaitu memproduksi bersama suatu produk jasa.
Physical Evironment (Lingkungan Fisik)
Disektor jasa mengharuskan para pelanggan untuk masuk ke dalam pabrik jasa, dan kita juga harus menghabiskan waktu untuk berfikir tentang rancangan lingkungan fisik. Lingkungan fisik diantaranya bangunan, taman, kendaraan, peralatan interior, peralatan, seragam pegawai, tanda, materi cetak, dan berbagai isyarat lain yang memberikan bukti berwujud terhadap kualitas jasa perusahaan, memfasilitasi pelayanan dan bimbingan pelanggan melalui proses pelayanan.perusahaan jasa harus mengelola lingkungan fisik dengan seksama, karena dapat memberi pengaruh mendalam terhadap kepuasan konsumen atau pelanggan dan produktivitas jasa.
 People (Orang-orang)
Jasa akan selalu membutuhkan interaksi langsung antara para pelanggan dan pegawai jasa. Anda pasti telah beberapa kali memperhatikan bahwa perbedaan antara satu penyedia layanan dengan yang lain terletak pada sikap dan keahlian pegawainya. Perusahaan jasa perlu bekerja erat dengan divisi sumber daya manusia (SDM) dan memberikan perhatian khusus dalam memilih, melatih dan memotivasi pegawai mereka. Selain harus memiliki keahlian teknik yang dibutuhkan dalam pekerjaan mereka, para pegai ini juga harus memiliki keahlian antar pribadi (interpersonal skills) dan sikap yang positif. Manajer SDM yang befikir strategis akan mengetahui bahwa pegawai yang setia, terlatih, dan termotivasi, yang dapat bekerja sendiri maupun dalam tim merupakan kunci keunggulan kompetitif.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat pemasaran yang sangat popular terdiri dari semua variabel yang dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran yang dibagi kedalam yaitu produk (product), harga (price), lokasi atau distribusi (place), dan promosi (promotion), dan dalam pemasaran jasa, diadaptasi dan diperluas dengan menambahkan P yang disosialisasikan dengan penghantaran jasa, yaitu proses (process), lingkungan fisik (physical enviroment), dan manusia (people). Sehingga, dalam produk jasa bauran pemasaran terdiri dari 7P tersebut.
 Perilaku Konsumen
Ada Beberapa pengaertian perilaku konsumen menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:
Menurut Kotler dan Keller bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, dan menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka
Sedangkan, menurut Sumarwan menyatakan:
“Perilaku konsumen semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi”[24].
Kemudian, menurut AMA (American Marketing Association) menyatakan “Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara kognisi, afeksi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.
Dan, menurut Kotler dan Armstrong bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis.[26] Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
 Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan kelas sosial pembeli.
Budaya
Budaya (culture) adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang paling dasar. Perilaku manusia dipelajari secara luas. Tumbuh di dalam suatu masyarakat, seorang anak mempelajari nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku dari keluarga dan institusi penting lainnya.
Subbudaya
Masing-masing budaya mengandung subbudaya (subculture) yang lebih kecil atau kelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis.
Kelas Sosial
Kelas sosial (social clas) pembagian masyarakat yang reatif permanen dan bejenjang dimana anggotanya berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Klas sosial ditentukan tidak hanya oleh satu fakor, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lain.
 Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga, dan status sosial konsumen.
Kelompok
Perilaku seseorang dipenaruhi oleh banyak kelompok (group) kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan tempat dimana seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Sebaliknya, kelompok referensi bertindak sebagai kelompok perbandingan atau titik referensi langsung (berhadapan) atau tidak langsung dalam bentuk sikap atau perilaku seseorang.
Keluarga
Anggota keluarhga bisa sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif. Pemasar tertarik pada pada peran dan pengaruh suami, istri serta anak-anak dalam pembelian barang dan jasa yang berbeda.
Peran dan Status
Seorang menjadi anggota banyak kelompok--keluarga, klub, dan organisasi. Posisi seseorang dalam masing-masing kelompok  dapat didefinisikan dalam peran dan status. Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dilakukan seseorang sesuai dengan orang-orang disekitarnya. Masing-masing peran mmbawa seatus yang mencerminkan nilai umum yang diberikan kepadanya oleh masyarakat. Orang biasanya memilih produk yang sesuai dengan peran dan status mereka.
 Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, seperti usia dan tahap siklus pembeli, pekerjaan situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri.
a.Usia dan Tahap Siklus Hidup
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang hidup mereka. Selera makan, pakaian, perabot, dan reaksi sering berhubungan dengan usia. Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga—tahap-tahap yang dilalui keluarga ketika mereka menjadi matang dengan brjalannya waktu.
b.Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli. Pekerja kerah biru cenderung membeli pakaian kerja yang kuat, sementara eksekutif membeli pakaian bisnis.
c.       Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang mempengaruhi pilihan produk. Pemasar barang-barang yang sensitif terhadap pendapatan, mengamati pendapatan pribadi, tabungan, dan suku bunga. Jika indikator ekonomi menunjukan ressi, pemasar dapat, mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, mereposisi dan menetapkan harga kembali.
d.Gaya Hidup
Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang yang di ekspresikan dalam keadaan psikografisnya. Gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi AIO  utama pelanggan—activities/kegiatan (pekerjaan, hobi, belanja, olah raga, acara sosial), interest/minat (makanan, pakaian, keluarga, reaksi), dan opinion/pendapat (tentang diri mereka, masalah sosial, bisnis, produk). Gaya hidup menangkap sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan prifil seluruh tindakan dan interaksi seseorang di dunia. Jika gunakan secara cermat, konsep gaya hidup dapat membantu pemasar memahami nilai konsumen yang berubah dan bagaimana gaya hidup mempengaruhi perilaku pembelian.
e.Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian setiap orang yang berbeda-beda mempengaruhi perilaku pembelinya. Kepribadian (personality) mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian biasanya digambarkan dalam karakteristik perilaku seperti kepercayaan diri, dominisi, kemampuan bersosialisasi, otonomi,  cara mempertahankan diri, beradaptasi, dan sifat agresif.Kepribadian dapat digunakan untuk menganalisis perilaku untuk produk atau merek tertentu.
 Faktor Psikologis
Selanjutnya pilihan seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama: motivasi,persepsi, pembelajaran, serta keyaakinan dan sikap.
a.Motivasi
Kebutuhan psikologis, timbul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebutuhan menjadi menjadi motif ketika kebutuhan itu mencapai intensitas yang kuat. Motif (motive) atau dorongan adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mengarahkan seseorang mencari kepuasan. Teori Feud menyatakan bahwa keputusan pembelian sesorang dipengaruhi oleh motif bawah sadar yang bahkan tidak dipahami sepenuhnya oleh pembeli.
b.Persepsi
Persepsi (perception) adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan menginterprestasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang berarti. Orang dapat membentuk persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama karena tiga proses perseptual. (hubungan dengan rangsangan sensorik): atensi selektif, distorsi selektif, dan retensi selektif.
c.Pembelajaran
Pembelajaran (learning) menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran mengatakan bahwa perilaku manusia yang paling utama adalah belajar. Pembelajaran terjadi melalui interaksi dorongan (drives), rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan (reinforcoment).
d.Keyakinan dan Sikap
Keyakinan dan sikap mempengaruhi perilaku pembelian. Keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Keyakinan isa berdasarkan pada pengetahuan nyata, pendapat, atau iman dan biasa membawa muatan emosi atau tidak. Orang mempunyai sikap menyangkut agama, politik, pakaian, musik, makanan,dan hampir semua hal lainnya. Sikap (attitude) menggambarkan evaluasi, perasaan dan tendensi, yang relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.Sikap menempatkan orang kedalam suatu kerangka pikiran untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu, untuk bergerak menuju atau meninggalkan sesuatu.
Dari beberapa pendapat mengenai perilaku konsumen di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, dan menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor (faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis) dalam mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan kegiatan evaluasi.
Pengambilan Keputusan Pembelian
Ada beberapa pengertian keputusan konsumen menururt para ahli, yaitu sebagai berikut.
Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam buku Perilaku Konsumen (Ujang Sumarwan 2004:289) menyatakan “Keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif”.
Sedangkan, menurut  Supranto dan Limakrisna bahwa pembuatan keputusan konsumen sebenarnya merupakan suatu aliran interaksi (stream interaction) antara faktor lingkungan, kognitif dan tindakan perilaku.dan, menurut Kotler dan Keller bahwa proses keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, kepututusan pembelian dan perilaku pascapembelian. Jelas proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dan mempunyai konsekuensi dalam waktu lama setelahnya.
Dalam kepputusan pembelian produk konsumen tidak selalu melewati lima tahap tersebut di atas. Berikut penjelassan mengenai lima tahap proses keputusan pembelian konsumen tersebut:
1.Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal dan rangsangan eksternal, salah satu  dari kebutuhan normal seseorang naik ketingkat maksimum dan menjadi dorongan.
2.Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya terdorong mencari informasi. Kita dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif. Pencarian informasi aktif yaitu dengan mencari bahan bacaan, menelpon teman, melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut.
Sumber Informasi konsumen dibagi menjadi empat kelompok yaitu sebagai berikut:
a.Pribadi, yaitu keluarga, teman tetangga, dan rekan.
b.Komersial, yaitu iklan situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, dan tampilan.
c.Publik, yaitu media masa, organisasi pemeringkat konsumen.
d.Eksperimental, yaitu penanganan, pemeriksaan, pengunaan produk.
1.Evaluasi Alternatif
Setelah konsumen mencari informasi, selanjutnya konsumen menevaluasi informasi tersebut dan memberikan nilai. Ada beberapa proses yang membentuk penilaian konsumen secara sadar dan rasional.Beberapa konsep dasar yang akan membantu memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai kelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhanAtribut minat pembeli bervariasi sesuai produk.

2.Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk referensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima subkeputusan, yaitu merek, penyalur, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
3.Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian, konsumen akan merasakan terpenuhinya harapan atau tidak terpenuhinya harapan (merasa puas atau merasa tidak puas) atas produk yang dibeli.
Dari beberapa pengertian keputusan pembelian di atas, dapat disimpulkan bahwa keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif dari suatu aliran interaksi (stream interaction) antara faktor lingkungan, kognitif dan tindakan perilaku dengan melalui lima tahap proses, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, kepututusan pembelian dan perilaku pascapembelian. Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dan mempunyai konsekuensi dalam waktu lama setelahnya.
















                                                                                    













[28] Ibid, hal. 169


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Management introducing uts 2019

MANAGEMENT INTRODUCTIONS   SOAL UTS         : 2019 /semester I , Waktu    : 1 jam. -------------------------------------------------...