PENGAWASAN
( CONTROLLING
1.Jelaskan mengapa fungsi Pengawasan sangat penting dalam organisasi
perusahaan ?
Jawab :
Sesuai dengan apa yang telah
diketahui bahwa masing-masing fungsi manajemen berhubungan erat satu dengan
yang lainnya, dan fungsi yang paling utama adalah perencanaan,kemudian
pengorganisasian, pergerakan dan terakhir adalah pengawasan Pengawasan
berkaitan erat dengan fungsi perencanaan, boleh dikatakan kedua fungsi ini
saling mengisi karena :
1.
Fungsi
pengawasan harus terlebih dahulu direncanakan sedangkan pengawasan hanya dapat
dilakukan jika ada perencanaan.
2.
Pelaksanaan
suatu rencana akan baik jika pengawasan dilaksanakan dengan baik pula.
3.
Tercapai
tidaknya suatu rencana akan dapat diketahui setelah pengawasan atau pengukuran
dilakukan
2.Jelaskan
tentang pengertian fungsi pengawasan/controlling dari para ahli adalah ?
Jawab :
Menurut Earl P. Strong ,Pengawasan
adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar sesuai
dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
Menurut Harold Koontz, Pengawasan
adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar
rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan-perusahaan dapat terselenggara.
Menurut G.R. Terry,Pengawasan dapat
dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa
yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan bila perlu
melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana,
yaitu selaras dengan standar.
Dari definisi-definisi diatas maka
pengawasan dapat juga diartikan sebagai satu proses untuk menetapkan, pekerjaan
apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengoreksinya, dengan
maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
3.Jelaskan tentang Tujuan Pengawasan ?
Jawab :
Tujuan pengawasan adalah
mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Untuk dapat
benar-benar merealisasi tujuan utama tersebut, maka pengawasan pada taraf
pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah
dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan
yang dihadapi dalam pelaksana rencana
berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk
memperbaikinya, baik pada waktu itu ataupun waktu-waktu yang akan datang.
4.Jelaskan
tentang Asas-asas Pengawasan/Controlling ?
Jawab
:
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel menetapkan
asas pengawasan sebagai berikut :
1.
Asas
tercapainya tujuan (Principle of assurance of objective), pengawasan harus
ditujukan kearah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreks)
untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan/deviasi dari perencanaan.
2.
Asas
efisiensi pengawasan (principle of efficiency of control). Pengawasan itu
efisien bila dapat menghindari deviasi-deviasi dari perencanaan, sehingga tidak
menimbulkan hal-hal lain yang diluar dugaan.
3.
Asas
tanggung jawab pengawasan (principle of control responsibility). Pengawasan
hanya dapat dilaksanakan apabila manager bertanggung jawab penuh terhadap
pelaksanaan rencana.
4.
Asas
pengawasan terhadap masa depan (principle of future control). Pengawasan yang
efektif harus ditujukan kearah pencegahan penyimpangan perencanaan yang akan
terjadi baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.
5.
Asas
pengawasan langsung (principle of direct control). Teknik kontrol yang paling
efektif ialah mengusahakan adanya manager bawahan yang berkualitas baik.
Pengawasan itu dilakukan oleh manager atas dasar bahwa manusia itu sering
berbuat salah .Cara yang paling tepat untuk menjamin adanya pelaksanaan yang
sesuai dengan perencanaan ialah mengusahakan sedapat mungkin para petugas
memiliki kualitas yang baik.
6.
Asas
refleks perencanaan (principle of replection of plane). Pengawasan harus
disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan
perencanaan.
7.
Asas
penyesuaian dengan organisasi (principle of organizational suitability).
Pengawasan harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. Manager dan
bawahannya merupakan sarana untuk melaksanakan rencana. Dengan demikian
pengawasan yang efektif harus disesuaikan dengan besarnya wewenang manager,
sehingga mencerminkan struktur organisasi.
8.
Asas
pengawasan individual (principle of individuality of control). Pengawasan harus
sesuai dengan kebutuhan manager. Teknik kontrol harus ditunjukan terhadap
kebutuhan-kebutuhan akan informasi setiap manager. Ruang lingkup informasi yang
dibutuhkan itu berbeda satu sama lain, tergantung pada tingkat dan tugas
manager.
9.
Asas
standar (principle of standard). Control yang efektif dan efisien memerlukan
standar yang tepat, yang akan dipergunakan sebagai tolak ukur pelaksanaan dan
tujuan yang tercapai.
10. efektif dan efisien Asas pengawasan
terhadap strategis (principle of strategic point control). Pengawasan yang memerlukan adanya perhatian
yang ditujukan terhadap faktor-faktor yang strategis dalam perusahaan.
11. Asas pengecualian (the exception
principle). Efisien dalam control membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan
terhadapfaktor kekecualian. Kekecualian ini dapat terjadi dalam keadaan
tertentu ketika situasi berubah/atau tidak sama.
12. Asas pengawasan fleksibel (principle
of flexibility of control). Pengawasan harus luwes untuk menghindarkan
kegagalan pelaksanaan rencana.
13. Asas peninjauan kembali (principle
of review). Sistem kontrol harus ditinjau berkali-kali agar sistem yang
digunakan berguna untuk mencapai tujuan.
14. Asas tindakan (principle of action).
Pengawasan dapat dilakukan apabila ada ukuran-ukuran untuk mengoreksi
penyimpangan-penyimpangan rencana, organisasi, staffing dan directing.
5.Jelaskan
tentang Jenis Pengawasan Produksi berdasarkan
bagian yang akan diawasi ?
Jawab
:
Pengawasan produksi (Production
control). Yaitu pengawasan yang difokuskan untuk mengetahui kualitas dan
kuantitas produksi yang dihasilkan, apakah sesuai dengan target yang telah
ditetapkan..Pengawasan keuangan (Financial control). Pengawasan ini ditujukan
kepada hal-hal yang menyangkut keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran,
biaya-biaya perusahaan termasuk pengendalian anggaran.
6.Jelaskan
tentang Pengawasan pegawai (Personal control). ?
Jawab :
Pengawasan pegawai adalah Pengawasan yang ditujukan kepada hal-hal yang
ada hubungannya dengan kegiatan pegawai, apakah pegawai bekerja sesuai dengan
perintah, rencana, tata kerja, absensi pegawai dan lain-lain.
7.Jelaskan
tentang Pengawasan waktu (Time control). ?
Jawab :
Pengawasan ini ditujukan kepada
penggunaan waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai
atau tidak dengan rencana , yang telah ditetapkan.
8.Jelaskan
tentang Pengawasan kebijaksanaan (Policy control). ?
Jawab
:
Pengawasan
ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan organisasi
telah dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan atau tidak.
9.Jelaskan
tentang Pengawasan teknis (Technical control) dan pengawasan Penjualan ?
Jawab :
Pengawasan teknis adalah pengawasan yang
ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik, yang berhubungan dengan tindakan
dan teknis pelaksanaan.
Sedangkan Pengawasan penjualan
(Sales control).adalah Pengawasan pengendalian
yang ditujukan untuk mengetahui apakah produksi
yang dihasilkan terjual sesuai rencana yang ditentukan.
10.Jelaskan
pengertian pengawasan berdasarkan Sifat dan Waktu Pengawasan ?
Jawab
:
Sifat dan waktu pengawasan
dibedakan atas :
1.
Preventive
control : Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dikerjakan dengan maksud
supaya tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Hal ini bisa dilakukan dengan
menggunakan beberapa cara yaitu :
- Membuat peraturan-peraturan yang berhubungan dengan tata cara suatu kegiatan atau dibuat tata tertib.
- Membuat pedoman kerja.
- Menetapkan sanksi-sanksi terhadap pembuat kesalahan.
- Menentukan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab.
- Mengorganisasikan segala macam kegiatan.
- Menentukan sistem koordinasi dan pelaporan dan pemeriksaan.
2.
Represif
control : Pengawasan yang dilakukan setelah terjadi penyimpangan/kesalahan
dalam pelaksanaan kegiatan, dengan maksud agar tidak terjadi pengulangan
kesalahan, sehingga sasaran yang akan direncanakan dapat tercapai. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara-cara berikut :
- Membandingkan antara hasil-hasil kegiatan dengan rencana yang telah ditentukan.
- Mencari penyebab-penyebab terjadinya penyimpangan, kemudian mencari jalan keluarnya.
- Memberikan penilaian terhadap hasil kegiatan, termasuk kegiatan para penanggung jawab.
- Melaksanakan sanksi yang telah ditentukan terhadap pembuat kesalahan.
- Menilai kembali prosedur-prosedur yang telah ditentukan.
- Mengecek laporan-laporan yang dibuat oleh para petugas pelaksana.
3.
Pengawasan
yang dilakukan ditengah proses penyimpangan terjadi
4.
Pengawasan
berkala ialah pengawasan yang dilakukan secara berkala sebulan sekali atau satu
kuartal sekali atau satu tahun sekali.
5.
Pengawasan
mendadak ialah pengawasan dilakukan secara mendadak.
11.Jelaskan
tentang Cara-cara Pengawasan ?
Jawab :
Seorang manager harus bisa
memastikan bahwa semua fungsi manajemen dapat terlaksana dengan baik. Hal ini
dapat diketahui melalui proses pengawasan.atau cara2 pengawasan sebagai berkut
:
1.
Pengawasan
langsung (Pengawasan Pribadi)
2.
Pengawasan
tidak langsung secara lisan
3.
Pengawasan tidak langsung secara tertulis
4.
Pengawasan
berdasarkan kekecualian.
12.Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Pengawasan Langsung ?
Jawab
:
Pengawasan langsung ialah pengawasan
yang dilakukan secara langsung oleh seorang manajer secara pribadi sehingga
dapat dilihat sendiri. bagaimana hasil-hasil pekerjaan bawahannya apakah sesuai
dengan yang dikehendaki atau tidak.
Pengawasan langsung ini dapat
dilakukan dengan cara inspeksi langsung, observasi ditempat (on the spot
observation) dan laporan ditempat (on the spot report).
Manager yang mempunyai tugas komplek
tidak mungkin melakukan pengawasan langsung sebanyak mungkin, maka untuk tugas
pengawasan ini biasanya dilakukan dengan tidak langsung.
13.Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Pengawasan tidak langsung secara lisan ?
Jawab
:
Pengawasan tidak langsung secara
lisan
Cara ini dilakukan dengan wawancara
yang ditujukan kepada orang-orang atau golongan tertentu yang dapat memberikan
gambaran dari hal-hal yang ingin diketahui, terutama tentang hasil yang
sesungguhnya (actual result) yang dicapai oleh bawahannya. Dengan cara ini
kedua belah pihak sama-sama aktif, bawahan memberikan laporan tentang hasil
pekerjaannya, dan atasan dapat menanyakan lebih lanjut untuk memperoleh
fakta-fakta yang diperlukan.
14.Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Pengawasan tidak langsung secara tertulis ?
Jawab
:
Pengawasan melalui laporan tertulis
(written report) adalah merupakan suatu pertanggung jawaban kepada atasan
mengenai pekerjaan yang dilaksanakannya, sesuai dengan instruksi dan
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Dengan laporan tertulis ini maka atasan
dapat mengetahui apakah bawahan-bawahannya melaksanakan tugas-tugas yang
diberikannya.
15.Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Pengawasan berdasarkan kekecualian.?
Jawab :
Pengawasan berdasarkan kekecualian
adalah sistem pengawasan dimana pengawasan itu ditunjukkan kepada soal-soal
kekecualian. Pengawasan dilakukan bila diterima laporan yang menunjukkan adnaya
peristiwa-peristiwa yang dianggap istimewa.
16.Apa
yang saudara ketahui tentang Proses Pengawasan (Controlling Process)?
Jawab
:
Dalam melaksanakan tugas tertentu selalu ada tahap-tahap
pelaksanaannya, walaupun tugas itu sederhana. Demikian halnya dalam pengawasan
(Controlling) ada lima tahap/langkah yang perlu diperhatikan :
1.Menetapkan Standar
2.Penentuan Pengukuran Pelaksanaan
Kegiatan
3. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
4. Perbandingan Pelaksanaan dengan
Standar dan Analisa Penyimpangan
17.Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Menetapkan Standar ?
Jawab
:
Penetapan Standar, adalah Tahap
pertama dalam pengawasan adalah penetapan standar pelaksanaan. Standar
mengandung arti sebagai suatu alasan engukuran yang dapat digunakan sebagai
“Patokan” untuk penilaian hasil-hasil. Tujuan, sasaran, quota, dan target pelaksanaan dapat digunakan
sebagai standar. Bentuk standar yang lebih khusus antara lain target penjualan,
anggaran, bagian pasar, margin keuntungan, keselamatan kerja dan sasaran
produksi.
18.Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Penentuan
Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan ?
Jawab
:
Penentuan Pengukuran Pelaksanaan
Kegiatan .Penetapan standar adalah sia-sia bila tidak disertai berbagai cara
untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu, tahap kedua dalam
pengawasan adalah : menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan secara tepat
misalnya berapa kali pelaksanaan seharusnya diukur – setiap jam, harian,
mingguan, bulanan. Dalam bentuk apa pengukuran akan dilakukan, – laporan
tertulis, inspeksi visual melalui telepon, siapa yang akan terlibat – manager,
staff departemen. Pengukuran ini sebaiknya mudah dilaksanakan dan tidak mahal,
serta dapat diterangkan kepada para karyawan.
19.Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan ?
Jawab :
Pengukuran Pelaksanaan
Kegiatan . Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan,
pengukuran pelaksanaan dilakukan berulang-ulang dan terus menerus. Ada berbagai
cara untuk melaksanakan pengukuran yaitu :
1.
Pengamatan
(observasi)
2.
Laporan-laporan
baik lisan dan tertulis
3.
Metoda-metoda
otomatis
4.
Inspeksi,
pengujian (test) atau dengan pengambilan sample.
Banyak perusahaan sekarang
mempergunakan pemeriksa intern (internal Auditor) sebagai pelaksana pengukuran.
20.Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Perbandingan
Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan?
Jawab
:
Perbandingan Pelaksanaan dengan Standar dan
Analisa Penyimpangan . Tahap kritis dari proses pengawasan adalah perbandingan
pelaksanaan nyata dengan pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah
ditetapkan. Walaupun tahap ini paling mudah dilakukan, tetapi kompleksitas
dapat terjadi pada saat menginterprestasikan adanya penyimpangan (deviasi).
Penyimpangan-penyimpangan harus
dianalisa untuk menentukan mengapa standar tidak dapat dicapai, dan apabila
penyebab-penyebab penyimpangan-penyimpangan diketahui, maka harus diambil
tindakan perbaikan.
21.Jelaskan
apa yang dimaksud dengan Pengambilan Tindakan Koreksi Bila Diperlukan ?
Jawab :
Pengambilan Tindakan
Koreksi Bila Diperlukan .Bila hasil analisa menunjukan perlunya tindakan
koreksi, tindakan ini harus diambil. Tindakan koreksi dapat diambil dalam
berbagai bentuk. Standar mungkin diubah, pelaksanaan diperbaiki, atau keduanya
dilakukan bersamaan. Ada beberapa tindakan koreksi :
1.
Mengubah
standar mula-mula (barangkali terlalu tinggi atau rendah).
2.
Mengubah
pengukuran pelaksanaan atau infeksi terlalu sering frekwensinya atau kurang
atau bahkan mengganti sistem pengukuran itu sendiri.
3.
Mengubah
cara dalam menganalisa dan menginterprestasikan penyimpangan-penyimpangan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.