ANALISIS KASUS :
Perusahaan
Dashman
Situasi:
Perusahaan Dashman, sebuah pabrik peralatan, memiliki lebih dari 20 pabrdk.
Tuan Post bertugas sebagai kebebasan untuk mengkoordinir kegiatan pembelian
perusahaan. Tuan Larson seorang pegawai dengan pengalaman bertahun-tahun dalam perusahaan
tsb, merupakan pembantu Tuan Post. Tuan Post mengharuskan persetujuan kantor
pusat satu minggu sebelumnya, untuk pembeli an persetujuan kantor pusat satu
minggu sebelumnya, untuk pembelian diatas $10.000. Keputusan ini telah
disetujui oleh dewan direksi, maka Tuan Post mengirim surat pada semua direktur pembelian
memberitahukan prosedur baru tsb. Tuan Larson menyarankan untuk membicarakan
masalah tsb dengan eksekutif pembelian secara pribadi, tetapi Tuan Post
mengatakan ia terlalu sibuk. Sebagian besar cabang mengirim surat menyatakan maksud cabang untuk menyetujui
dan memuji kebijaksanaan rencana itu. Tetapi, nampaknya cabang tetap
menjalankan usaha mereka seperti biasa.
Masalah: Mengapa perintah
Tuan Post diabaikan? Apakah yang tersirat dalam manajemen perusahaan Dashman?
Apa yang harus dilakukan sekarang?
Jawaban untuk pertanyaan kasus
1. Bagaimana anda akan
mengevaluasi sasaran (sasaran-sasaran) program pembelian yang baru itu.
Titik mulai untuk proses perencanaan adalah
penetapan sasaran yang tepat. Seperti yang telah diungkapkan didalam buku,
tanpa suatu definisi sasaran yang jelas, usaha organisasi mungkin akan salah
arah, salah digunakan, atau keduanya. Kasus tidak menyatakan atau menyiratkan
suatu sasaran khusus atau rangkaian sasaran yang harus dicapai proses perencanaan
yang baru tersebut. Dalam hal ini program yang baru tersebut sangat kurang.
Apabila program pembelian yang baru tersebut dianggap sebagai rencana tetap,
kurangnya suatu sasaran masih tetap merupakan kesalahan yang serius. Bahkan
peraturan, rencana tetap yang paling khusus, harus dirancang untuk menuntun
tindakan kearah sasaran.
2. Bagaimana Anda akan
mengevaluasi proses pengendalian yang ditetapkan oleh tuan Post?
Berdasar pada pernyataan dalam kasus, “hal-hal yang rutin selama waktu itu
sedang dijalani. “Hal ini memperlihatkan bahwa proses pengendalian untuk
mengamati program pembelian yang baru tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Karena diketahui bahwa periode waktu dalam masalah merupakan puncak dari musim
pembelian dan tuan Post belum menerima perundingan kontrak dari pabrik manapun
maka nampaknya kurang proses pengendalian dan oleh karena itu tidak berfungsi
untuk mengamati program tersebut.
3. Mungkinkah persoalan - persoalan dalam
hal prosedur pembelian itu merupakan, gejala dari persoalan yang lebih be sar
dari persoalan tersebut?.
Pertama, nampaknya kurang perencanaan
manajemen puncak. penyusutan bahan - bahan baku tersebut seharusnya sudah dapat
diketahui lebih awal. Suatu perubahan dalam prosedur pembelian yang terlambat
dalam permainan tersebut memperlihatkan bahwa perusahaan tersebut lebih
menanggapi, ketimbang mengharapkan, perkembangan. Kedua nampak adanya
kekurangan koordinasi pabrik bekerja terlalu bebas, dan nampaknya tidak ada keterikatan
dengan kantor pusat. Akhirnya manajemen puncak nampaknya telah melepaskan
tanggung jawabnya. Tuan Post diberi kebebasan bertindak, walaupun kemampuannya belum
diuji. Kenyataan bahwa kantor cabang dengan mudah mengabaikan prosedur baru
tersebut memperlihatkan bahwa kantor pusat memiliki wewenang yang kecil.
4. Apa yang akan anda lakukan bila
anda menjadi tuan Post ?
Tuan Post seharusnya bi-sa bertindak lebih
effektif dalam sejumlah cara mendapatkan pedonan yang lebih jelas dari direktur
utama: belajar lebih banyak dari tuan Larson sebelum bertindak; mengikuti nasihat
tuan Larson dan membahas perubahan - perubahan secara pribadi dengan setiap
eksekutip pabrik; atau mengadakan pertemuan dengan eksekutip pabrik secara
pribadi atau dalam kelompok untuk melihat apakah mereka dapat berperan serta
dalam mengembangkan saran, perbaikan atau sasaran.
5. Apa yang akan anda lakukan
apabila anda menjadi tuan Larson?.
Tuan Larson seharusnya dapat, memberitahukan
tuan Post bahwa mengirim surat merupakan cara yang salah.
Jika pendekatan itu tidak berhasil,
tuan Larson dapat meminta ijin dari
tuan Post untuk menulis kembali surat tersebut untuk
membuatnya kurang bernada raengancam.
Atau mengirim surat itu dengan tanda tangannya karena ia sudah dikenal oleh
manajer cabang. Seorang bawahan harus berusaha membantu bossnya menghindari
kesalahan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.