Salah
satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen adalah kualitas
produk dan jasa yang tertinggi. Menurut American Society for Quality Control[1],
kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang
berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau
tersirat.
Menurut
Kotler[2]
: Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil /
kinerja yang sesuai atau melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Sedangkan Garvin yang dikutip oleh Gaspersz[3],
untuk menentukan kualitas produk, dapat dimasukkan ke dalam 6 (enam)
dimensi, yaitu :
1.
Performance; berkaitan dengan aspek fungsional suatu
barang dan merupakan karakterisitik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam
membeli barang tersebut.
2.
Feature; karakteristik sekunder atau pelengkap
yang berguna untuk menambah fungsi dasar yang berkaitan dengan pilihan-pilihan
produk dan pengembangannya.
3.
Reliability; berkaitan dengan probabilitas atau
kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan
dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
4.
Conformance; berkaitan dengan tingkat kesesuaian
dengan spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
Kesesuaian merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik desain produk
dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.
5.
Durability ; berkaitan dengan berapa lama suatu
produk dapat digunakan.
6.
Service Ability ; karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan , kompetensi kemudahan dan akurasi dalam memberikan layanan untuk
perbaikan barang.
7.
Aesthetic ; karakteristik yang bersifat subyektif
mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan
refleksi dari preferensi individual.
8.
Fit and Finish ; karakteristik yang bersifat subyektif
yang berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk sebagai
produk yang berkualitas.
Pengertian
kualitas sangat beraneka ragam. Menurut Boetsh dan Denis yang dikutip oleh
Fandy Tjiptono[4] : Kualitas merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk,jasa,manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Pendapat diatas dapat dimaksudkan bahwa
seberapa besar kualitas yang diberikan yang berhubungan dengan produk barang
beserta faktor pendukungnya memenuhi harapan penggunanya. Dapat diartikan bahwa
semakin memenuhi harapan konsumen, produk tersebut semakin berkualitas.
Relevan dengan
pendapat diatas, Clark[5] mendefinisikan kualitas sebagai ” how consistenly
the product or service delivered meets or exceeds the customer’s (internal or
eksternal) expectation and needs” (seberapa konsisten produk atau jasa yang
dihasilkan dapat memenuhi pengharapan dan kebutuhan internal dan eksternal
pelanggan).
Sedangkan
Stevenson[6] mendefinisikan kualitas sebagai ” the ability of a
product or service to consistently meet or exceed customer expectations” (kemampuan
dari suatu produk atau jasa untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan).
Dengan kata lain,
meskipun menurut produsennya, barang yang dihasilkannya sudah melalui prosedur
kerja yang cukup baik, namun jika tetap belum mampu memenuhi standar yang
dipersyaratkan oleh konsumen, maka kualitas barang atau jasa yang dihasilkan
oleh produsen tersebut tetap dinilai sebagai suatu yang memiliki kualitas yang
rendah. Disamping harus mampu memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh
konsumen, baik buruknya kualitas barang yang dihasilkan juga dapat dilihat dari
konsistensi keterpenuhan harapan dan kebutuhan masyarakat. Pernyataan ini
menegaskan bahwa kualitas tersebut hendaknya dinilai secara periodik dan berkesinambungan
sehingga terlihat konsistensi keterpenuhan standar diatas.
Dari beberapa
teori diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dapat menentukan kepuasan
pelanggan yang berhubungan dengan harapan dari pelanggan itu sendiri terhadap
kualitas produk yang dirasakannya. Sedangkan menurut Stevenson[7],
dimensi kualitas produk adalah sebagai berikut :
1. Performance, hal ini
berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik
utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2. Aesthetics, merupakan
karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
3. Special features, yaitu aspek
performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan
pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
4. Conformance, hal ini
berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang ditetapkan
sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
5. Reliability, hal ini yang
berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil
menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan
dalam kondisi tertentu pula.
6. Durability, yaitu suatu
refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.
7. Perceived Quality, berkaitan
dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk
yang berkualitas.
8. Service ability, berkaitan dengan
penanganan pelayanan purna jual, seperti penanganan keluhan yang ditujukan oleh
pelanggan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.