Sunday, October 20, 2019

Management introducing uts 2019


MANAGEMENT INTRODUCTIONS
 SOAL UTS        : 2019 /semester I , Waktu   : 1 jam.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
Situasi : George, direktur perencanaan ekonomi di suatu perusahaan besar, menyerahkan laporan pada atasannya. Laporan tersebut terlambat karena George harus mengerjakan sendiri dikarenakan masalah-staff. George memberitahukan bahwa ia telah bekerja lebih keras daripada yang lain tetapi tidak mendapatkan penghargaan. la mengakhiri diskusi tersebut dengan mengatakan bahwa ia harus kembali pada pekerjaannya yang menumpuk.
Masalah :  George  tidak menjalankan tugas-tugasnya  sebagai   seorang manajer.     Ia tidak bekerja melalui  atau  bahkan dengan orang  lain. la tidak merencanakan, mengorganisir, memimpin,  atau mengendalikan. Mungkin yang  paling  penting,   ia tidak melimpahkan  tugas -  tugasnya, bukan bawahannya, yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya. Setelah melihat draft pertama untuk pertama kalinya, ia langsung mengambil alih proyek itu, tanpa memberikanriya kembali dengan beberapa rekomendasi perubahan-perubahan.
Soal :
1.       Mengapa George menemui  banyak kesulitan dalam memenuhi  jadwal? Apakah saudara setuju dengan cara kerja George tersebut ?
2.       Bagaimana George membatasi tanggung jawabnya sebagai seorang manajer? Bagaimana bila George  dipekerjakan  sebagai   seorang  supervisor? Sebagai partner kerja ?  Sebagai  bawahan ?
3.       Menurut saudara bagaimana George bisa mempunyai kebiasaan mengatur pekerjaan seperti itu?
4.       Jelaskan tentang arti pendelegasian wewenang  !! Kenapa pendelegasian wewenang merupakan hal yang sangat penting dalam organisasi? Apa yang dimaksud dengan  Sumber Kekuasaan ?
5.       Apa yang dimaksud dengan Planning (perencanaan)  ?Jelaskan mengapa Rencana penting bagi suatu organisasi perusahaan ?
6.       Jelaskan tentang pengertian organisasi dan pengorganisasian.!!Jelaskan tentang langkah2 pengorganisasian !!  
7.       Jelaskan tentang pengertian Actuating ? Pokok-pokok masalah apa saja yang dipelajari pada fungsi penggerakkan atau actuating ?
8.       Jelaskan mengapa fungsi   Pengawasan sangat penting dalam organisasi perusahaan ?  jelaskan pula tentang langkah2 atau proses pengawasan ?
-------------------------------------------------------------------------------------------------

Monday, March 25, 2019

KEPERCAYAAN KONSUMEN (TRUST)


Kepercayaan merupakan variable kunci bagi kesuksesan relationship marketing (Morgan dan Hunt, 1994).Variabel ini memiliki dampak yang kuat pada keefektifan dan keefisienan relationship marketing.Kepercayaan adaiah suatu keadaan yang terjadi ketika seorang mitra percaya atas keandalan serta kejujuran mitranya.

Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya (Barnes, 2003:148).

Sheth (2004) mendefinisikan kepercayaan sebagai berikut “Trust is a willingness to rely on the ability, integrity and motivation of the other party to act to serve the needs and interests as a agreed upon implicitly or explicitly”.

Pengertian kepercayaan tersebut memiliki beberapa hal penting sebagai berikut:
1.     Konsumen yang memiliki kepercayaan akan bersedia untuk bergantung pada penyedia jasa dan juga bersedia untuk melakukan tindakan untuk penyedia jasa.
2.     Kepercayaan memiliki tiga aspek dari karakteristik penyedia jasa yaitu ability, integrity, motivation. Pertama-tama konsumen akan menilai apakan provider cukup kompeten untuk menialankan kewaiibannya dan melayani konsumen. Kedua konsumen akan menilai apakah perusahaan memiliki integritas, dimana konsumen dapat percaya pada pekerjaan perusahaan. Terakhir konsumen mempercayai bahwa penyedia jasa memiliki motivasi untuk tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan harapan konsumen.
3.     Pihak yang dipercaya akanmenjaga pihak yang lain, memperlihatkan kebutuhan dan harapan pihak lain tersebut. bukan hanya memperlihatkan kebutuhan dan harapannya sendiri.

Kepercayaan adalah elemen dasar pembangunan model relationship quality.Kepercayaan adalah keyakinan bahwa pasangan dalam sebuah hubungan akan melakukan yang terbaik untuk apa yang diinginkan pasangannya.

Kepercayaan merupakan kunci dari relationship quality karena mendorong pemasar untuk:
1.    Bekerja dengan lebih menekankan investasi pada menjaga hubungan kerja samayang baik dengan mitra mereka.
2.     Menolak alternatif jangka pendek yang menarik dengan menekankan pada manfaat jangka panjang dengan adanya hubungan yang baik dengan konsumen.
3.     Melihat kegiatan yang beresiko tinggi dengan lebih biiaksana karena percaya bahwa mitranya tidak akan bertindak secara oportunis.

Menurut Peppers and Rogers (2004: 43), kepercayaan adalah keyakinan satu pihak pada reliabilitas, durabilitas.dan integritas pihak lain dalam relationship dan keyakinan bahwa tindakannya merupakan kepentingan yang paling baik dan akan menghasilkan hasil positif bagi pihak yang dipercaya.

Manfaat Kepercayaan
Kepercayaan merupakan hal penting bagi kesuksesan relationship. Manfaat (Benefit relationship) yang didasarkan pada kepercayaan adalah signifikan dan menggambarkan hal­halberikut:
1.    Cooperation
Kepercayaan dapat meredakan perasaaan ketidakpastian dan risiko, jadi bertindak untuk menghasilkan peningkatan kerjasama antara anggota relationship.Dengan meningkatnyatingkat kepercayaan.anggota belaiar bahwa kerjasama memberikan hasil yang melebihi hasil yang lebih banyak dibandingkan apabila dikerjakan sendiri.

2.    Komitmen
Komitmen merupakan komponen yang dapat membangun relationship dan merupakan hal yang mudah hilang, yangakan dibentuk hanya dengan pihak-pihak yang saling percaya.

3.    Relationship duration
Kepercayaan mendorong anggota relationship bekerja untuk menghasilkan relationship dan untuk menahan godaan untuk tidak mengutamakan hasil jangka pendek dan atau bertindak secara oportunis. Kepercayaan dari penjual secara positif dihubungkan dengan kemungkinan bahwa pembeli akan terlibat dalam bisnis pada masa yang akan dating, oleh karena itu memberikan kontribusi untuk meningkatkan durasi relationship.

4.    Kualitas
Pihak yangpercaya lebih mungkin untuk menerima dan menggunakan informasi dari pihak yang dipercaya.dan pada gilirannya menghasilkan benefit yang lebih besar dari informasi tersebut. Akhirnya, adanya kepercayaan memungkinkan perselisihan atau konflik dapat dipecahkan secara efisien dan damai.Dalam kondisi tidak ada kepercayaan.perselisihan dirasakan merupakan tanda akan adanya kesulitan pada masa yang akan datang dan bjasanya menyebabkan berakhirnya relationship.

Dengan kata lainnya kepercayaan adatah factor yang sangat di perlukan dalam mengatasi berbagai kritis serta kesulitan di antara rekan bisnis, bukan hanya itu saja kepercayaan juga adalah asset yang sangat penting dalam mengembangkan suatu hubungan jangka panjang di dalam sebuah organisasi. Agar lebih jelasnya mengenai Pengertian Kepercayaan akan di ulas di lihat dari definisi serta factor menurut para ahli sebagai berikut :

Pengertian Kepercayaan Menurut Para Ahli
        Zineldin, et at., 1997; Zineldin, 1998 Pada sebuah organinasi harus menguasai serta dapat mengenali berbagai factor yang bisa menjadi dasar dalam membentuk kepercayaan sehingga dapat mewujudkan, menciptakan, mengatur, menjaga dan memperkuat tingkat hubungan antara pelanggan.
        Moorman, Deshpande dan Zaltman (1993) menielaskan yang di kutip sebagian dari Zulganef (2002) mendefinisikan dari kepercayaan merupakan keinginan tergantung daripada mitra bertukar yang di percayai. Definisi kepercayaan juga telah di ielaskan Rempel, Holmes dan Zanna (1985) yakni kepercayaan adalah rasa percaya diri dari seseorang yang akan di temukan atas dasar hasrat/keinginan dari orang lainnya di bandingkan atas kekuatan dirinya sendiri.
        Morgan dan Hunt (1994) memiliki pendapat tentang kepercayaan bahwasanya pada saat salah satu pihak memiliki kevakinan terhadap pihak lain yang masih terlibat dalam pertukaran dengan memiliki reliabilitas dan integritas, maka bisa di katakan memiliki kepercayaan (Darsono dan Dharmmesta : 2005).
        Lau dan Lee (1999) mendefinisikan kepercayaan adalah suatu kesediaan (willingness) seseorang bertuiuan kepasrahan dirinya terhadap pihal lain dengan resiko tertentu. Misainya kepercayaan terhadap sebuah merk, teriadi dari pengalaman masa lalu yang telah di Ialuinya serta interaksi sebelumnya (Garbarino dan Johnson, 1999). Anderson dan Narus dalam Aydin dan Ozer (2005) secara focus menekankan bahwasanya trust dapat teriadi pada saat suatu kelompok percaya bahwasanya tindakn kelompok lainnyaakan memberikan hasil terbaik bagi dirinya.
        Donev dan Canon dalam Aydin dan Ozer (2005) menielaskan juga bahwa kepercayaan merupakan suatu proses hitungan (calculative process) antara biava yang telah di keluarkan berdasarkan dari hasil yang di dapatkan. Pelayanan yang baik di terima sekarang dan akan berdampak berkelanjutan kedepannya, sehingga dalam hal ini service quality sangat berpengaruh positif terhadap trust.

Ada beberapa Manfaat dari kepercayaan menurut Morgan dan Hunt (1994).di antaranya adalah:
1.     Kepercayaan bisa meningkatkan pemasar untuk berusaha dalam menjaga hubungan yang sudah terialin dengan caraBekerjasama dengan rekan perdagangan.
2.     Kepercayaan dapat menjadi dasar penolakan pilihan jangka pendek serta lebih mengarah terhadap keuntungan ianefta paniang sesuai dengan yang di harapkan dengan menjaga rekan yang ada.
3.     Kepercayaan bisa menjadi pendongkrak pemasar dalam mendatangkan resiko besar secara bijaksana. karenapercaya bahwasanya rekannya tidak akan mengambil kesempatan yang tentunya bisa saia merugikan pasar.

Ganesan dan Shankar (1994) menielaskan kepercayaan adalah Refleksi terhadap 2 Komponen,yakni:
        Credibility: di lihat dari besarnya kepercayaan hubungan kerjasama dengan organisasi lain, dan membutuhkan keahlian dalam menghasilkan efektivitas dan kehandalan pekerjaan.
        Benevolence: di lihat dari segi besarnya kepercayaan hubungan kerjasama yang mana bertuiuan serta motivasi agar meniadi kelebihan terhadap organisasi lainnya. ketikadalam kondisi yang baru terbentuk yakni kondisi yang mana komitmen tersebut tidak terbentuk.

(Chauduri dan Holbrook. 2001; Lau dan Lee. 1999) Trust dapat merefleksikan kredibilitas serta kredibilitas untuk mempengaruhi orientasi jangka paniang konsumen dengan cara mengurangi pemikiran atas resiko yang masih ada hubungannya dengan tingkah oportunistik untuk perusahaan.

Hal Penting dari Kepercayaan
Dalam kepercayaan mempunyai beberapa hal penting yang harus diperhatikan, antara lain:
        Konsumen yang mempunyai kepercayaan akan bersedian untuk menggantungkan terhadap penyedia jasa dan juga bersedia untuk menjalankan tindakan unyuk penyedia jasa.
        Kepercayaan mempunyai tiga aspek dari karakteristik penyedia jasa yakni ability, integrity, motivation. Pertama konsumen akan menilai apakah provider sukup kompeten untuk melaksanakan kewajibannya dan melayani kosumen. Kedua konsumen akan menilai apakah perusahaan mempunyai integritas, yang mana konsumen bisa percaya terhadap pekerjaan perusahaan. Dan yang ketiga konsumen mempercayai bahwa penyedia jasa mempunyai motivasi untuk tidak melaksanakan perbuatan yang tidak sesuai dengan harapan konsumen.
        Pihak yang dipercaya akan menjaga pihak yang lain, menunjukkan keperluan dan harapan pihak lain tersebut bukan hanya menggambarkan kebutuhan dan harapannya sendiri.

Definisi atau Pengertian Kepercayaan Organisasional (Organizational Trust)
Pertama-tama kita coba bahas definisi atau pengertian dari kepercayaan (trust) yang digunakan dalam tulisan ini.Tulisan ini menggunakan definisi atau pengertian.kepercayaan (trust) sebagai kepercayaan terhadap integritas, keadilan, dan keandalan dari seseorang atau suatu organisasi. Trust adalah kerelaan dari salah satu pihak untuk menerima terhadap tindakan yang dilakukan oleh pihak lain dan menghasilkan kerjasama, terlebih pada organisasi besar. Dari definisi kepercayaan (trust yang digunakan dalam tulisan ini dapat disimpulkan bahwa pengembangan kepercayaan merupakan sebuah proses yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pihak lain akan menghormati komitmen mereka dan bahwa pihak lain memiliki niat yang baik kepada mereka. Jadi, di dalam organisasi, kepercayaan merupakan kepercayaan dari karyawan untuk menerima tindakan yang dilakukan oleh organisasi dan bekerja sama dengan organisasi, atas dasar keyakinan bahwa, organisasi menghargai mereka dan berniat baik terhadap mereka.

Lebih jauh dari definisi tersebut di atas, dapat diketahui dimensi utama dari kepercayaan yaitu antara lain integritas, kompetensi, konsistensi, loyalitas dan keterbukaan.Dimensi lainnyaadalah perilaku pemimpin.Perilaku pemimpin juga menjadi hal yang paling penting dibandingkan perilaku siapapun juga di dalam organisasi dalam menentukan tingkat kepercayaan di dalam kelompok ataupun organisasi tersebut.

Dapat dicontohkan di sini, misalnya, di dalam perusahaan seorang supervisor bertanggung-jawab untuk mengarahkan pekerjaan harian bawahan mereka, melaksanakan kebijakan organisasi, dan bekerja-sama dengan bawahan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.Oleh karena itu, interaksi supervisor dengan para bawahannya harus cenderung sering dan langsung.Walaupun demikian, membangun kepercayaan tetap bukan hanya antara pimpinan dan pengikut, tetapi juga antara pengikut (bawahan), demikian menurut Spears (1998).

Trust juga diasosikan dengan persepsi-persepsi dari keadilan dan akurasi di dalam evaluasi kinerja. Organizational trust (kepercayaan organisasi) memiliki hubungan positif dengan komitmen organisasi serta kinerja dari individu.

Fungsi dan Manfaat Organizational Trust
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam konteks organisasi, kepercayaan merupakan hal yang kritis di dalam komunikasi yang efektif, dan kerja sama tim yang sukses antara sesama karyawan. Sama pentingnya dengan kepercayaan antara para karyawan dan para manajer, serta dapat meminimalisasi resiko, biaya operasional, dan meningkatkan komitmen karyawan serta produktivitas mereka (Pucetaite, Lamsa, & Novelskaite, 2010).Kepercayaan organisasi mempengaruhi karyawan, meningkatkan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan, serta dapat menciptakan atmosfir kerja yang aktif.Kepercayaan di dalam manajemen juga dapat meningkatkan identifikasi, loyalitas dan keterlibatan karyawan dengan organisasi. Dengan meningkatnya kepercayaan di dalam organisasi, maka karyawan akan lebih berkomitmen kepada pihak berwenang dan institusi yang diwakili oleh pihak berwenang (Brockner et at, 1997).

Faktor-Faktor Kepercayaan Organisasional (Organizational Trust)
Kalau kita merujuk pendapat Pucetaite et al (2010), maka kita dapat mengatakan bahwa,keyakinan terhadap periiaku menguntungkan yang dilakukan pihak lain (karyawan) berkembang dari pengalaman dan keyakinan bahwa pihak yang dipercaya (perusahaan) telah mengikuti dan mematuhi norma-norma, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip moral yangsama yang telah disepakati. Demkian juga, bila kita merujuk pendapat Paille, Bourdeau, & Galois (2010) yang juga menyimpulkan bahwa kepercayaan merupakan sebuah konsep kepercayaan organisasi berdasarkan komponen afektif, kognitif, dan konatif yang meliputi:
1)    Kebajikan dari pihak lain selama hubungan pertukaran, yang terinspirasi dari nilai-nilai moral seperti kejujuran dan integritas.
2)    Kepercayaan bahwa pihak lain dapat diandalkan, berdasarkan kompetensi, pengalaman sebelumnya, dan informasi yang dimiliki.
3)    Antisipasi terhadap reaksi atau periiaku dari individu-individu di dalam situasi yang berbeda-beda, seperti kemungkinan masa depanyang dipercaya dapat dilakukan.

Pendek kata, dalam hubungan antara dua entitas, contohnya kepercayaan memungkinkan karyawan untuk bisa mempercayai pernyataan-pernyataan dan janji-janji dari organisasi (Paille, Bourdeau, & Galois, 2010).Serta, trust memiliki efek yang menjamin respek yang bertahan lama dari komitmen bersama yang saling menguntungkan antara entitas-entitas yang terlibat di dalamnya.

Management introducing uts 2019

MANAGEMENT INTRODUCTIONS   SOAL UTS         : 2019 /semester I , Waktu    : 1 jam. -------------------------------------------------...