IV.
FUNGSI PENGORGANISASIAN
1. Jelaskan pengertian organisasi !
Jawab :
Dimaksud dengan organisasi ialah
suatu usaha bersama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan tertentu.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
pengertian mengorganisasi !
Jawab :
Mengorganisasi adalah suatu
kegiatan mencapai tujuan dalam suatu kelompok orang, melalui cara-cara
mengelompokkan kegiatan, menentukan siapa yang akan memimpin kelompok
tersebut. Menyerahkan
tugas-tugas dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan kepada para pemimpin
kelompok dan menentukan hubungan antara kegiatan kelompok satu dengan kelompok
lain.
3. Bagaiman cara mengorganisasi atau
bagaimana proses meng- organisasi tersebut ?
Jawab :
Proses mengorganisasi melalui
pentahapan :
a.
Menentukan
tujuan yang akan dicapai.
b.
Menyusun
rencana dan kebijakan yang akan dipergunakan dalam meneapai tujuan yang telah
ditetapkan.
c.
Menentukan
seluruh kegiatan yang akan dipergunakan untuk melaksanakan rencana dan
kebijakan tersebut diatas.
d.
Menghitung
dan mengklasifikasikan kegiatan-kegiatan yang ada.
e.
Mengelompokkan
kegiatan yang sama atau hampir sama dalam satu kelompok kegiatan, serta
menentukan departeman yang mewadahi kegiatan setiap kelompok kegiatan yang
telah ditentukan.
f.
Membeiikan
tugas dan wewenang untuk melakukan kegiatan untuk masing-masing kelompok
kegiatan (peidepartemen)
4. Apa yang dimaksud dengan
departementasi ?
Jawab :
Departementasi adalah kegiatan
menentukan wadah bagi setiap kelompok kegiatan. Biasanya wadah ini dinamakan
departemen atau bagian.
5. Ada berapa macam dasar
pendepartementisasian ini ?
Jawab :
Macam-macam dasar
departementisasi adalah :
a.
Dasar
fungsi. Yaitu penentuan departemen dalam organisasi yang didasarkan pada fungsi
operasionalnya. Contoh, dalam suatu organisasi ditetapkan adanya departemen
produksi, departemen pemasaran, departemen keuangan, departemen personalia,
departemen administrasi dan seterusnya.
b.
Dasar
wilayah atau regional. Yaitu penentuan departemen yang didasarkan pada daerah
kerjanya. Contoh, dalam organisasi ditetapkan adanya departemen pemasaran
wilayah I, Wilayah n, Wilayah in dan seterusnya, atau ditetapkan departeman pemasaran
wilayah Jawa dan seterusnya.
c.
Dasar
produk. Yaitu penentuan departemen berdasar kan hasil produksinya. Contoh,
ditetapkannya departemen sedan, departemen truk, departemen jeep dan
seterusnya.
d.
Dasar
proses produksi, Yaitu penentuan departemen berdasarkan proses yang ada.
Contoh, ditetapkannya departemen pemintalan, departemen pertenunan, departemen
finishing dan seterusnya. (Dalam pabrik tekstil)
e.
Dasar
langganan. Yaitu penentuan departemen yang didasarkan pada kondisi langganan.
Contoh departemen pakaian wanita, departemen pakaian pria, departemen pakaian
anak-anak dan seterusnya. (Dalam supermarket)
f.
Dasar
waktu kerja. Yaitu penentuan departemen berdasarkan giliran waktu kerja.
Contoh, shift pagi, shift siang, shift malam. (Dalam organisasi pabrik yang
bekerja 24 jam penuh).
6. Di dalam praktek, apakah dasar
departemantisasi ini diterap-kan satu per satu ataukah secara dikombinasi ?
Jawab :
Dalam praktek, penyusunan
departemen dalam organisasi hampir selalu menggunkan dasar kombinasi. Contoh,
organisasi Pertamina, dasar departementisasinya didasarkan pada fungsi dan
juga wilayah.
7. Dalam menyusun organisasi, harus
selalu memperhatikan rentangan manajemen (span of management) atau rentangan
pe-ngawasan (span of control). Apa yang dimaksud dengan span of management atau
span of control tersebut ?
Jawab :
Yaitu jumlah bawahan langsung
yang dapat diawasi secara efektif oleh seorang pemimpin.
8. Mengapa jumlah bawahan harus
dibatasi ?
Jawab :
Apabila jumlah bawahan tidak
dibatasi akan me-nimbulkan kesulitan bagi organisasi itu sendiri.
Kelemahan jumlah bawahan yang
luas adalah :
1.
Fungsi
pengawasan terhadap bawahan sukar dilaksanakan.
2.
Kemajuan
setiap bawahan sukar diikuti.
3.
Waktu
kerja pimpinan akan habis untuk pekerjaan rutin mengawasi bawahannya, sehingga
tidak ada waktu lagi untuk memikirkan pengembangan organisasi.
4.
Pimpinan
akan menjumpai kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan bawahannya.
9. Bagaimana span of management yang
optimal ?
Jawab :
Banyak pendapat mengenai hal ini.
Namun pada umumnya mereka menyetujui
pendapat Graicunas yang menyatakan bahwa untuk pucuk pimpinan,
sebaiknya mengawasi antara 4 sampai dengan 8 bawahan. Untuk pimpinan menengah,
sebaiknya mengawasi antara 8
sampai dengan 12 orang bawahan. Untuk pimpinan bawah sebaiknya mengawasi antara
12 sampai dengan 20 orang bawahan. Untuk penyelia, dapat mengawasi antara 20
sampai dengan 100 orang bawahan.
10. Faktor-faktor apa saja yang harus
diperhitungkan sebelum menetapkan jumlah bawahan.?
Jawab :
Ada beberapa faktor
yang harus diperhitungkan, yaitu :
a.
Mudah,
sukarnya pekerjaan bawahan yang harus diawasi. Makin sulit pekerjaan,.
sebaiknya makin sedikit jumlah bawahan yang harus diawasi.
b.
Kestabilan
proses produksi. Apabila proses produksi stabil maka dapat lebih banyak bawahan
yang diawasi.
c.
Kemampuan
bawahan yang diawasi. Apabila bawahan memiliki kemampuan kerja yang baik, maka
jumlah bawahan yang dapat diawasi dapat lebih banyak lagi.
d.
Pekerjaan
utama atasan. Jika atasan memiliki pekerjaan utama yang banyak, sebaiknya
jumlah bawahan yang diawasinya sedikit saja.
e.
Biaya
pengawasan. Apabila biaya pengawasan mahal, maka jumlah bawahan yang diawasi,
sebaiknya ditentukan jumlah yang sedikit.
11. Menurut V.A. Graicunas, banyak
sedikitnya jumlah bawahan yang diawasi akan menentukan jumlah hubungan yang
timbul antara atasan dan bawahan ini ?
Jawab :
Jumlah hubungan itu
dapat dihituhg dengan rumus :
Dimana :
Ht =
Ht = Jumlah hubungan
n =
Jumlah bawahan
Jadi kalau seorang pimpinan
memiliki jumlah bawahan 3 orang, maka jumlah hubungan yang akan timbul adalah
sejumlah 18.
12. Dalam praktek, apakah jumlah
hubungan menurut Graicunas ini benar-benar terjadi ?
Jawab :
Tidak selalu, sebab jumlah
hubungan dalam praktek tidak selalu sama dalam hal frekuensi dan intensitasnya.
13. Ada berapa macam sifat hubungan
dalam organisasi ?
Jawab :
Ada empat, yaitu :
a.
Hubungan
garis lurus (line relations). Contoh hubungan ini, misalnya atasan memerintah
bawahan.
b.
Hubungan
fungsi (functional relations). Contoh hubungan ini, misalnya orang pabrik
meminta orang bagian gudang untuk menyediakan alat-alat kerja yang diperlukan. Jadi hubungan itu
terjadi karena fungsi fnasing-ma-sing pekerja.
c.
Hubungan
staf (staf relations). Contohnya, staf memberikan nasehat kepada pimpinan.
d.
Hubungan
lateral (lateral relations). Contohnya bagian marketing berhubungan dengan
bagian produksi untuk merundingkan barang apa yang akan dihasilkan.
14. Jelaskan perbedaan antara
hubungan garis lurus dengan hubungan staf !
Jawab :
Kalau hubungan garis lurus,
sifatnya tidak terbatas, artinya dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus;
tetapi hubungan staf sifatnya lebih terbatas hanya pada satu fungsi saja.
15. Ada beberapa macam jenis/bentuk
organisasi itu ?
Jawab :
Bentuk organisasi dapat berupa :
a.
Organisasi
garis
b.
Organisasi
garis dan staf
c.
Organisasi
fungsional
d.
Organisasi
matrik
f.
Organisasi
proyek, dan lain-lain.
16. Sebutkan ciri-ciri khusus
organisasi garis
Jawab :
Ciri-cirinya adalah satu orang
bawahan hanya memiliki seorang atasan, jadi dia hanya menerima perintah, kerja
dari satu orang saja, yaitu pimpinannya.
17. Sebutkan ciri khusus organisasi
garis dan staf !
Jawab :
Ciri-cirinya, sama dengan
organisasi garis hanya ditambah adanya staf yang berfungsi memberikan nasehat
atau pertimbangan-pertimbangan kepada pimpinan.
18. Sebutkan ciri khusus organisasi
fungsional !
Jawab :
Cirinya adalah
seorang bawahan dapat menerima perintah dari banyak atasan. Gontohnya
organisasi bengkel. Seorang tukang las, dapat menerima perintah dari banyak
departemen yang memerlukan jasa mengelas.
19. Sebutkan ciri khusus dari
organisasi matrik !
Jawab :
Cirinya adalah dalam organisasi
itu terjadi kontak koordinasi antar bagian yang ada dalam organisasi. Organisasi
matrik menggunakan pendekatan struktural dan fungsional sekaligus (kombinasi).
20. Sebutkan ciri khusus dari
organisasi proyek !
Jawab :
Cirinya adalah apabila tujuan
proyek sudah selesai, maka organisasi ini akan segera dibubarkan. Jadi sifat
organisasinya hanya sementara saja, yaitu selama proyeknya berjalan.
21. Dari sudut formalitas, ada
beberapa macam bentuk organisasi ?
Jawab :
Ada dua macam, yaitu :
a.
Organisasi
formal :
b.
Organisasi
informal
22. Jelaskan perbedaan antara
organisasi formal dan informal tersebut !
Jawab : Perbedaannya terletak
:
a.
Dalam
organisasi formal terdapat pembagian tugas yang jelas terumuskan, sedangkan
organisasi informal tidak memiliki pembagian tugas yang tegas.
b.
Dalam
organisasi formal terdapat mata rantai pe-rintah yang tegas, sebaliknya dalam
organisasi informal tidak terdapat mata rantai perintah yang tegas.
c.
Organisasi
formal memiliki rencana kerja yang jelas, organisasi informal tidak memiliki
rencana kerja yang jelas.
d.
Organisasi
formal memiliki departemen-departeman, sedang organisasi informal tidak dibagi
ke dalam departemen.
e.
Organisasi formal
memiliki tingkatan-tingkatan,
manajemen yang jelas, sedangkan dalam organisasi informal tidak memilikinya.
23. Siapakah yang menyusun organisasi
ini ?
Jawab :
Yang bertugas
menyusun organisasi ini dapat dilakukan oleh :
a.
Pimpinan
sendiri
b.
Pimpinan
dengan bantuan bawahan
c.
Konsultan
yang diundang oleh pimpinan.
d.
Dibuat
panitia khusus penyusun organisasi
24. Seandainya organisasi diserahkan
pada panitia untuk menyusunnya, apa keuntungan dan kerugiannya cara ini ?
Jawab :
Keuntungannya adalah
:
a.
Kualitas
keputusan lebih baik.
b.
Partisipasi
berbagai pihak dapat dilaksanakan.
c.
Melatih
pimpinan untuk dapat menyusun organisasi sendiri
d.
Penyalah-gunaan
kekuasaan panitia dapat dihambat, karena kepanitiaan biasanya terdiri dari
banyak pihak sehingga
mereka dapat saling mengawasi.
e.
Menghindari
konsekuensi buruk sebagai
akibat penyusunan organisasi yang
hanya dilakukan oleh seorang pimpinan.
25. Sebutkan berbagai kesalahan yang
biasanya terjadi dalam penyusunan organisasi !
Jawab :
Kesalahan-kesalahan
tersebut adalah :
a.
Perencanaan
organisasi kurang memperhitungkan situasi yang berubah.
b.
Kegagalan
dalam merubah hubungan yang ada dalam organisasi.
c.
Kegagalan
dalam mendelegasikan wewenang.
d.
Kegagalan
dalam memilih wewenang yang akan didelegasikan.
e.
Kegagalan
dalam membuka saluran informasi.
f.
Memberikan
wewenang tanpa disertai tanggung-jawab, atau sebaliknya.
g.
Kurang
memperhatikan nasehat staf.
h.
Wewenang
yang didelegasikan sering tidak terbatas.
i.
Salah
menggunakan service-departeman, artinya sering tidak ada koordinasi antar
departemen. Organisasi dibuat berlebihan.
26. Proses pengorganisasian seperti
telah ditanyakan dimuka, biasa disebut sebagai analisis jabatan. Apa sebenarnya
yang dimaksud dengan analisis jabatan ini ?
Jawab :
Analisis jabatan adalah proses
untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan berbagai operasi dan kewajiban suatu jabatan.
27. Bagaimana cara mengumpulkan
informasi atau data dalam analisis jabatan tadi ?
Jawab :
Caranya adalah dengan
:
a.
Pembuatan
daftar pertanyaan,
b.
Penulisan
ceritera singkat,
c.
Pengamatan
atau observasi,
d.
Wawancara.
28. Karyawan yang dimintai data
sering bercuriga kepada petugas. Bagaimana caranya untuk mengurangi kecurigaan
karyawan kepada petugas analisis jabatan ini ?
Jawab :
Caranya :
a.
Kenalkan
din anda dan katakan apa tugas anda disitu.
b.
Tunjukkan
minat yang sungguh-sungguh pada karyawan dan jabatan yang anda analisis.
c.
Jangan
anda menggurui bagaimana mereka harus mengerjakan tugas jabatannya.
d.
Bicaralah
kepada mereka dengan bahasa yang mudah mereka pahami.
e.
Jangan
rancukan antara pekerja dan pekerjaan. Yang anda analisis adalah pekerjaannya.
f.
Lakukan
studi dengan lengkap sesuai dengan programnya.
g.
Periksalah
apakah informasi sudah lengkap ? Jika masih ada kekurangan segeralah
melengkapinya.
29. Apa hasil analisis jabatan yang
utama ? Apa kegunaannya ?
Jawab :
Hasil utamanya adalah
:
a.
Deskripsi
jabatan.
Kegunaannya adalah untuk memberikan pedoman bagi setiap pejabat tentang
fungsinya, tugasnya, tanggungjawab, wewenang, siapa atasan dan ba-wahannya,
siapa sejawatnya. Ini diperlukan untuk menghindari terjadinya tumpang tindih
ataupun kesenjangan para pejabat dalam melaksanakan tugasnya. Dengan deskripsi
jabatan yang baik berarti semua kegiatan dalam organisasi akan terbagi habis
tanpa tersisa, sehingga tumpang tindih dan kesenjangan dieliminir sekecil
mungkin.
b.
Spesifikasi
jabatan.
Kegunaannya adalah untuk
menentukan kualitas atau persyaratan minimal yang haras dimiliki oleh seorang
pejabat untuk dapat memangku atau melaksanakan jabatan sebaik mungkin.
30. Lalu, apa isi deskripsi dan
Spesifikasi jabatan ini ?
Jawab :
Isi deskripsi jabatan
:
a.
Fungsi
jabatan,
b.
Perincian
tugas jabatan,
c.
Wewenangnya,
d.
Tanggung
jawabnya,
e.
Hubungan
dengan jabatan lainnya.
Isi spesifikasi
jabatan :
Hal-hal yang
dipersyaratkan untuk setiap pejabat, meliputi :
a.
Pendidikan/pengetahuannya,
b.
Pengalamannya,
c.
Inisiatifhya,
d.
Kreatifitasnya
e.
Usaha
phisiknya,
f.
Usaha
mentalnya,
g.
Tanggung
Jawab dalam berbagai hal,
h.
Kondisi
kerjanya, Risiko kerjanya.
31. Suatu organisasi perlu
pengembangannya untuk dapat menghadapi lingkungan yang terus berkembang.
Bagaimana arah pengembangan organisasi ini ?
Jawab :
Arah pengembangannya
dapat:
a.
Secara
total.
b.
Hanya
subsistemnya saja,
c.
Hanya
kelompok kerjanya saja,
d.
Hanya
dalam tingkatan jenjangnya.
32. Untuk negara-negara berkembang,
perkembangan organisasi melalui proses evolusi tertentu. Bagaimana proses
evolusi ini ?
Proses evolusinya :
a.
Organisasi
perorangan.
Dalam perusahaan, cirinya adalah
pemilik juga sekaligus menjadi manajernya.
b.
Organisasi
ayah-anak atau manajer asisten. Siayah bertanggung jawab penuh atas semua
keputusan, disamping itu siayah harus mempersiapkan anaknya sebagai generasi
penerusnya. Si anak bertindak seperri asisten bagi ayahnya.
c.
Organisasi
fungsional.
Disini telah diperkenalkan
pendelegasian wewenang (ada manajer produksi, manajer pemasaran, manajer
keuangan, dst). Pimpinan atas condong menangani hal-hal yang sifatnya
strategik, sedangkan pimpinan menengah atau tingkat bawah, bertanggung jawab penuh
pada hal-hal yang sifatnya operasional.
d.
Organisasi
fungsional yang diperkembangkan. Disini mulai dibentuk adanya markas besar,
dengan cabang atau perwakilan didaerah lain.
e.
Organisasi
multidivisi.
Disini mulai dibentuk
divisi-divisi yang harus dapat mandiri. Kantor pusat (holding company) lebih
ber-sifat sebagai koordinator antar divisi.
f.
Konglomerat.
Penggabungan berbagai perusahaan
yang tidak harus sejenis. Di Indonesia dikenal istilah "grup",
seperti Astra Group, Gramedia Group, Duta Group dsb.
33. Ada beberapa teori tentang
organisasi. Sebutkan teori-teori tersebut.
Jawab :
Teori-teori tersebut
adalah :
a.
Teori
Klasik,
b.
Teori
Neo Klasik,
c.
Teori
Fusi,
d.
Teori
Sistem,
e.
Teori
Kuantitatif.
34. Jelaskan tentang Teori Klasik.
Jawab :
Teori Kiasik memiliki
pandangan bahwa organisasi merupakan kumpulan orang yang saling bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam organisasi perlu ada
pembagian kerja, perlu spesialisasi, perlu satu komando, dan menekankan adanya
birokrasi.
35. Bagaimana halnya dengan teori Neo
Klasik ?
Jawab :
Neo Klasik, sesuai
namanya, berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan dari konsep Klasik. Neo
Klasik berpandangan bahwa organisasi sebagai kumpulan orang, harus
memperhatikan perilaku indi-vidu dan kelompok yang ada dalam organisasi. Neo
Klasik menekankan hubungan antar manusia dalam organisasi, masalah komunikasi,
partisipasi bawahan, lingkungan dll.
36. Jelaskan tentang teori Fusi.
Jawab :
Teori Fusi
berpandangan bahwa dalam organisasi harus terintegrasikan dengan baik (fusi)
antara kepentingan individu dengan kepentingan organisasi. Organisasi merupakan
proses sosialisasi.
37. Jelaskan teori Sistem.
Jawab :
Menurut teori ini,
organisasi merupakan sub-sub sistem yang saling bergantung, tetapi
masing-masing sistem dapat berdiri sendiri. Masalah koordinasi dan komunikasi
menjadi kunci dari organisasi dalam mencapai tujuannya.
38. Jelaskan tentang teori
Kuantitatif.
Jawab :
Pandangan teori ini
adalah dalam organisasi, berbagai kegiatan mencerminkan adanya hubungan
matematis. Karena persoalan dalam organisasi dapat dipecahkan dengan bantuan
rumus-rumus matematika.
Sayangnya, karena
organisasi mencakup manusia, dari banyak sifat manusia sulit dikuantitatifkan,
maka teori kuantitatif ini tidak banyak
memecahkan persoalan organisasi.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.