ANALISIS KASUS:
ATENG SANTOSO
Situasi: Ateng
Santoso, seorang ahli teknik, adalah pendiri, direktur, dan manajer umum dari
semua operasi PT. Pena Ampuh, sebuah pabrik felt-tip pens.
Perusahaan, tersebut diambil
alih oleh sebuah Perusahaan Raksasa, dan direorganisasi, dan Ateng Santoso, sebagai Direktur yang baru, diperintahkan untuk mengembangkan struktur
organisasi. la melakukannya dengan enggan,
karena ia selalu mengelola perusa haannya seeara informal. Setelah satu
tahun memecahkan banyak masalah antar departemen sendiri dan bekerja 12
sampai 14 jam sehari, Ateng Santoso,
menyadari bahwa penjualan menurun, laba menyusut, dan produksi
tersendat-sendat. la menyalahkan friksi antar kepala departemen dan bermaksud memecat si “biang
kerok” dan mengangkat yang baru yang lebih mau bekerja sama.
Masalah: Bagaimana mereorganisasi PT. Pena Ampuh menjadi suatu
perusahaan yang lebih profesional dengan meningkatkan penjualan dan laba.
PERTANYAAN DAN JAWABAN KASUS
1.
Apa masalah utama yang terdapat dalam bagan organisasi “Ateng
Santoso”?
Apakah dengan menyingkirkan
beberapa biang kerok akan dapat memecahkan masalah?
J : Masalah Ateng Santoso adalah Ateng Santoso. la ingin
mempertahankan semua departemen melapor langsung padanya tanpa mendelegasikan
wewenang pada manajer menengah. Apa yang dilihat Ateng sebagai friksi antar kepala
departemen adalah pengaruh dari rentang manajemen yang luas secara tidak
ordinat. Lebih banyak tingkat manajemen yang dibutuhkan. Struktur yang sekarang
ini, dengan Ateng yang mendominasi organisasi, sebaliknya mempengaruhi training
bawahan, delegasi wewenang, perencanaan tujuan dan kegiatan, dan komunikasi
organisasi. Ateng perlu meningkatkan tanggung jawab bawahannya. Dengan demikian
ia akan mampu “sedikit santai”.
Memecat si biang kerok mungkin
akan meningkatkan dan tidak mengurangi masalah, karena nampaknya telah mampu
menyesuaikan diri mereka sendiri dan bawahan mereka pada organisasi yang sekarang. Memecat mereka akan lebih jauh
mengganggu informasi yang mungkin, memersatukan perusahaan itu.
2.
Anggaplah bahwa Anda seorang konsultan manajemen yang dikarya kan
oleh PT. Sudono Salim. Apa saja rekomendasi yang akan Anda ajukan, termasuk
usul bagan organisasi yang baru?
J. Membagi organisasi dalam departemen fungsional yang berkaitan
dibawah manajer yang lapor pada direktur akan menimbulkan lebih banyak tingkat
manajemen dan lebih banyak rentang manajemen yang bisa dikelola. Keengganan
Ateng untuk mendelegasikan-wewenang harus berhadapan dengan tekanan bagaimana
struktur yang baru akan memungkinkannya untuk melakukan pekerjaan yang lebih
baik pada pusat presidensialnya. Manajer bawahan juga akan berguna apabila
mereka diberi kesempatan untuk mengelola departemen mereka dan menerima
supervisi yang lebih baik, bukan ikut campur, dari atas. Konsultan juga harus
mengungkapkan pada Ateng bahwa tanggung jawabnya telah berubah. la tidak lagi
bertanggungjawab untuk menyusun operasi satu orang dan membuatnya berhasil. la
bertanggung jawab pada atasannya di Perusahaan Raksasa, PT. Sudono Salim;
Perusahaan Raksasa itu perlu dikelola secara lebih profesional.
ANALISA KASUS : PROTES DI GARDU LISTRIK.
Situasi dua orang pekerja yang masih muda pada pabrik mobil,
mengadakan protes karena gagal untuk membuat mandor mereka dipecat, menguasai
gardu listrik dan memacetkan bagian perakitan pabrik PT. Tobota Berlian Mobil
Tindakan ini menyebabkan kerugian perusahaan hampir sebesar lima juta rupiah. Manajer
pabrik tersebut memecat mandor, memperkerjakan kembali dua pekerja tersebut
pada hari berikutnya, dan menyiapkan sebuah laporan mengenai kejadian tersebut
pada supervisornya. Kepala perserikatan buruh memberi komentar bahwa hal ini
bisa menjadi suatu cara untuk mengatasi pertengkaran dimasa datang.
Masalah : Bagaimana perusahaan itu dapat memperoleh kembali pengendalian
atas pabrik itu dan mengelolanya dengan persetujuan penawaran yang kolektif?
Jawaban atas pertanyaan kasus
1.
Sumber kekuasaan apa yang dimiliki Sudrajat dan Karel Hutabarat
pada waktu mereka mengambil-alih gardu listrik itu?
J. Dengan menggunakan deskripsi sumber kekuasaan French dan Raven,
kita tahu bahwa Sudrajat dan Karel memiliki beberapa sumber. Mereka tentu saja
memiliki kekuasaan referensi, seperti yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa
mereka didukung oleh teman-teman sekerjanya. Mereka juga memiliki kekuasaan
ahli dimana mereka tahu hal yang paling peka dalam pabrik itu untuk menghambat
operasi : “Bila kamu memutuskan aliran listrik, kamu memiliki kekuasaan itu”.
Mereka juga memiliki kekuasaan paksaan, karena mereka mampu menghukum manajemen
karena tidak menanggapi masalah mereka. Mungkin juga mereka mempunyai kekuasaan
imbalan, karena mereka mampu memberi “imbalan” pada manajemen karena menyatakan
bahwa mandor tersebut dipecat dan tidak akan ada hukuman bagi pemrotes. “Imbalan”
mereka adalah meninggalkan gardu listrik. Karena tindakan mereka tidak berada
dalam struktur otoritas formal pabrik, maka mereka tidak mempunyai kekuasaan
sah.
2.
Uraikan kekuasaan dan otoritas Hendra Tanoto, serikat buruh, dan
manajer pabrik.
J : Hendra Tanoto tidak memiliki otoritas, otoritas serikat buruh
semakin meningkat, dan otoritas manajer pabrik menurun. Hendra Tanoto mungkin
memiliki kekuasaan sah dari kedudukannya dalam organisasi sebagai mandor,
tetapi karena ia dipecat karena menjalankan pekerjaannya dan instruksi, sumber
kekuasaan ini nampaknya telah hilang. Karena ia tidak mempunyai kekuasaan, ia
tidak memiliki pengaruh dan tidak mampu mencegah pemberhentiannya.
Buruh sedang dalam posisi
kekuasaan yang meningkat. Ia memiliki kekuasaan sah dari posisi organisasi
dalam serikat buruh sebagai wakil yang terpilih. Yang eksplisit dalam posisi
ini adalah kekuasaan ahli pengetahuan akan peraturan dan hukum. Pengangkatannya
mungkin berdasar pada kekuasaan referensi, dan tentu saja ia memiliki kekuasaan
imbalan dalam kemampuannya memberikan tugas dan dukungan, Komentarnya mengenai
kondisi pabrik, dukungannya pada insiden gardu listrik, dan pernyataannya
bahwa ada mandor lain yang harus dipecat adalah penunjuk bahwa ia memiliki
kekuasaan paksaan.
Sumber kekuasaan manajer pabrik
dengan cepat mengabur. Caranya mengatasi situasi tersebut (yang akan dibahas
nanti) mungkin akan mengurangi kekuasaan sahnya. Kekuasaan ahlinya sebagai
manajer tidak begitu tinggi, dan kekuasaan referensinya, diantara para mandor,
berada dalam dasar batu. Karena kekuasaan sahnya berkurang, maka demikian pula
kekuasaan. imbalan dan paksaannya.
3.
Tinjaulah kembali peristiwa hari itu dengan manajer pabrik,
terutama keputusan yang telah dibuat dan dampaknya di masa depan. Dapatkah situasi
itu diselesaikan dengan lebih efektif? Bagaimana?
J : Hari itu
benar-benar merupakan malapetaka. Ketika manajer pa brik itu memecahkan masalah
gardu listrik tersebut, ia menjerumuskan dirinya sendiri dalam bahaya. la benar
ketika menga takan bahwa masalah dimasa datang akan diserang oleh seluruh
tenaga kerja dan bukan oleh kontrak serikat buruh-manajemen. Hal ini diperkuat
oleh komentar wakil serikat buruh. Seluruh struktur otoritas, tanggung jawab,
dan akuntabilitas pabrik tersebut sangat rusak. Selain itu, wakil direktur
divisi menganggap bahwa manajer pabrik telah melampaui otoritasnya dengan
menyusun suatu preseden untuk pabrik lain. Dalam situasi yang ANALISA KASUS
: PROTES DI GARDU LISTRIK.
Situasi dua orang pekerja yang masih muda pada pabrik mobil,
mengadakan protes karena gagal untuk membuat mandor mereka dipecat, menguasai
gardu listrik dan memacetkan bagian perakitan pabrik PT. Tobota Berlian Mobil
Tindakan ini menyebabkan kerugian perusahaan hampir sebesar lima juta rupiah.
Manajer pabrik tersebut memecat mandor, memperkerjakan kembali dua pekerja
tersebut pada hari berikutnya, dan menyiapkan sebuah laporan mengenai kejadian
tersebut pada supervisornya. Kepala perserikatan buruh memberi komentar bahwa
hal ini bisa menjadi suatu cara untuk mengatasi pertengkaran dimasa datang.
Masalah : Bagaimana perusahaan itu dapat memperoleh kembali
pengendalian atas pabrik itu dan mengelolanya dengan persetujuan penawaran yang
kolektif?
Jawaban atas pertanyaan kasus
4.
Sumber kekuasaan apa yang dimiliki Sudrajat dan Karel Hutabarat
pada waktu mereka mengambil-alih gardu listrik itu?
J. Dengan menggunakan deskripsi sumber kekuasaan French dan Raven,
kita tahu bahwa Sudrajat dan Karel memiliki beberapa sumber. Mereka tentu saja
memiliki kekuasaan referensi, seperti yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa
mereka didukung oleh teman-teman sekerjanya. Mereka juga memiliki kekuasaan
ahli dimana mereka tahu hal yang paling peka dalam pabrik itu untuk menghambat
operasi : “Bila kamu memutuskan aliran listrik, kamu memiliki kekuasaan itu”.
Mereka juga memiliki kekuasaan paksaan, karena mereka mampu menghukum manajemen
karena tidak menanggapi masalah mereka. Mungkin juga mereka mempunyai kekuasaan
imbalan, karena mereka mampu memberi “imbalan” pada manajemen karena menyatakan
bahwa mandor tersebut dipecat dan tidak akan ada hukuman bagi pemrotes.
“Imbalan” mereka adalah meninggalkan gardu listrik. Karena tindakan mereka
tidak berada dalam struktur otoritas formal pabrik, maka mereka tidak
mempunyai kekuasaan sah.
5.
Uraikan kekuasaan dan otoritas Hendra Tanoto, serikat buruh, dan
manajer pabrik.
J : Hendra Tanoto tidak memiliki otoritas, otoritas serikat buruh
semakin meningkat, dan otoritas manajer pabrik menurun. Hendra Tanoto mungkin
memiliki kekuasaan sah dari kedudukannya dalam organisasi sebagai mandor,
tetapi karena ia dipecat karena menjalankan pekerjaannya dan instruksi, sumber
kekuasaan ini nampaknya telah hilang. Karena ia tidak mempunyai kekuasaan, ia
tidak memiliki pengaruh dan tidak mampu mencegah pemberhentiannya.
Buruh sedang dalam posisi
kekuasaan yang meningkat. Ia memiliki kekuasaan sah dari posisi organisasi
dalam serikat buruh sebagai wakil yang terpilih. Yang eksplisit dalam posisi
ini adalah kekuasaan ahli pengetahuan akan peraturan dan hukum. Pengangkatannya
mungkin berdasar pada kekuasaan referensi, dan tentu saja ia memiliki
kekuasaan imbalan dalam kemampuannya memberikan tugas dan dukungan, Komentarnya
mengenai kondisi pabrik, dukungannya pada insiden gardu listrik, dan
pernyataannya bahwa ada mandor lain yang harus dipecat adalah penunjuk bahwa ia
memiliki kekuasaan paksaan.
Sumber kekuasaan manajer pabrik
dengan cepat mengabur. Caranya mengatasi situasi tersebut (yang akan dibahas
nanti) mungkin akan mengurangi kekuasaan sahnya. Kekuasaan ahlinya sebagai
manajer tidak begitu tinggi, dan kekuasaan referensinya, diantara para mandor,
berada dalam dasar batu. Karena kekuasaan sahnya berkurang, maka demikian pula
kekuasaan. imbalan dan paksaannya.
6.
Tinjaulah kembali peristiwa hari itu dengan manajer pabrik,
terutama keputusan yang telah dibuat dan dampaknya di masa depan. Dapatkah
situasi itu diselesaikan dengan lebih efektif? Bagaimana?
J : Hari itu benar-benar merupakan malapetaka. Ketika manajer pa brik
itu memecahkan masalah gardu listrik tersebut, ia menjerumuskan dirinya sendiri
dalam bahaya. la benar ketika menga takan bahwa masalah dimasa datang akan
diserang oleh seluruh tenaga kerja dan bukan oleh kontrak serikat
buruh-manajemen. Hal ini diperkuat oleh komentar wakil serikat buruh. Seluruh
struktur otoritas, tanggung jawab, dan akuntabilitas pabrik tersebut sangat
rusak. Selain itu, wakil direktur divisi menganggap bahwa manajer pabrik telah
melampaui otoritasnya dengan menyusun suatu preseden untuk pabrik lain. Dalam
situasi yang sedemikian penting dan bercabang-cabang, manajer pabrik
seharusnya berkonsultasi dengan wakil presiden divisi terlebih dahulu.
Karena pabrik mempunyai kontrak
serikat buruh dimana hak dan tanggung jawab kedua partai itu terencana, maka
manajer pabrik harus mengambil tindakan, koordinasi dengan atasannya , untuk
memperkuat kontrak itu. Isi kontrak itu mungkin bisa memaksa kedua pemrotes
tersebut untuk meninggalkan gardu listrik. Mereka berada dalam situasi yang
tidak berwenang yang merugikan perusahaan sebanyak. Rp.5.000.000,-. Lebih jauh
lagi, kurangnya tenaga mungkin akan menimbulkan masalah kesehatan dan keamanan,
jadi memungkinkan manajer untuk mengambil tindakan. Manajer pabrik seharusnya
memanggil wakil buruh dan memintanya untuk membantu melaksanakan kontrak.
ANALISA KASUS : PROTES DI GARDU LISTRIK.
Situasi dua orang pekerja yang masih muda pada pabrik mobil,
mengadakan protes karena gagal untuk membuat mandor mereka dipecat, menguasai
gardu listrik dan memacetkan bagian perakitan pabrik PT. Tobota Berlian Mobil
Tindakan ini menyebabkan kerugian perusahaan hampir sebesar lima juta rupiah.
Manajer pabrik tersebut memecat mandor, memperkerjakan kembali dua pekerja
tersebut pada hari berikutnya, dan menyiapkan sebuah laporan mengenai kejadian
tersebut pada supervisornya. Kepala perserikatan buruh memberi komentar bahwa
hal ini bisa menjadi suatu cara untuk mengatasi pertengkaran dimasa datang.
Masalah : Bagaimana perusahaan itu dapat memperoleh kembali
pengendalian atas pabrik itu dan mengelolanya dengan persetujuan penawaran yang
kolektif?
Jawaban atas pertanyaan kasus
7.
Sumber kekuasaan apa yang dimiliki Sudrajat dan Karel Hutabarat
pada waktu mereka mengambil-alih gardu listrik itu?
J. Dengan menggunakan deskripsi sumber kekuasaan French dan Raven,
kita tahu bahwa Sudrajat dan Karel memiliki beberapa sumber. Mereka tentu saja
memiliki kekuasaan referensi, seperti yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa
mereka didukung oleh teman-teman sekerjanya. Mereka juga memiliki kekuasaan
ahli dimana mereka tahu hal yang paling peka dalam pabrik itu untuk menghambat
operasi : “Bila kamu memutuskan aliran listrik, kamu memiliki kekuasaan itu”.
Mereka juga memiliki kekuasaan paksaan, karena mereka mampu menghukum manajemen
karena tidak menanggapi masalah mereka. Mungkin juga mereka mempunyai kekuasaan
imbalan, karena mereka mampu memberi “imbalan” pada manajemen karena menyatakan
bahwa mandor tersebut dipecat dan tidak akan ada hukuman bagi pemrotes.
“Imbalan” mereka adalah meninggalkan gardu listrik. Karena tindakan mereka
tidak berada dalam struktur otoritas formal pabrik, maka mereka tidak
mempunyai kekuasaan sah.
8.
Uraikan kekuasaan dan otoritas Hendra Tanoto, serikat buruh, dan
manajer pabrik.
J : Hendra Tanoto tidak memiliki otoritas, otoritas serikat buruh semakin
meningkat, dan otoritas manajer pabrik menurun. Hendra Tanoto mungkin memiliki
kekuasaan sah dari kedudukannya dalam organisasi sebagai mandor, tetapi karena
ia dipecat karena menjalankan pekerjaannya dan instruksi, sumber kekuasaan ini
nampaknya telah hilang. Karena ia tidak mempunyai kekuasaan, ia tidak memiliki
pengaruh dan tidak mampu mencegah pemberhentiannya.
Buruh sedang dalam posisi
kekuasaan yang meningkat. Ia memiliki kekuasaan sah dari posisi organisasi
dalam serikat buruh sebagai wakil yang terpilih. Yang eksplisit dalam posisi
ini adalah kekuasaan ahli pengetahuan akan peraturan dan hukum. Pengangkatannya
mungkin berdasar pada kekuasaan referensi, dan tentu saja ia memiliki
kekuasaan imbalan dalam kemampuannya memberikan tugas dan dukungan, Komentarnya
mengenai kondisi pabrik, dukungannya pada insiden gardu listrik, dan
pernyataannya bahwa ada mandor lain yang harus dipecat adalah penunjuk bahwa ia
memiliki kekuasaan paksaan.
Sumber kekuasaan manajer pabrik
dengan cepat mengabur. Caranya mengatasi situasi tersebut (yang akan dibahas
nanti) mungkin akan mengurangi kekuasaan sahnya. Kekuasaan ahlinya sebagai
manajer tidak begitu tinggi, dan kekuasaan referensinya, diantara para mandor,
berada dalam dasar batu. Karena kekuasaan sahnya berkurang, maka demikian pula
kekuasaan. imbalan dan paksaannya.
9.
Tinjaulah kembali peristiwa hari itu dengan manajer pabrik,
terutama keputusan yang telah dibuat dan dampaknya di masa depan. Dapatkah
situasi itu diselesaikan dengan lebih efektif? Bagaimana?
J : Hari itu benar-benar merupakan malapetaka. Ketika manajer pa brik
itu memecahkan masalah gardu listrik tersebut, ia menjerumuskan dirinya sendiri
dalam bahaya. la benar ketika menga takan bahwa masalah dimasa datang akan
diserang oleh seluruh tenaga kerja dan bukan oleh kontrak serikat
buruh-manajemen. Hal ini diperkuat oleh komentar wakil serikat buruh. Seluruh
struktur otoritas, tanggung jawab, dan akuntabilitas pabrik tersebut sangat
rusak. Selain itu, wakil direktur divisi menganggap bahwa manajer pabrik telah
melampaui otoritasnya dengan menyusun suatu preseden untuk pabrik lain. Dalam
situasi yang sedemikian penting dan bercabang-cabang, manajer pabrik
seharusnya berkonsultasi dengan wakil presiden divisi terlebih dahulu.
Karena pabrik mempunyai kontrak
serikat buruh dimana hak dan tanggung jawab kedua partai itu terencana, maka
manajer pabrik harus mengambil tindakan, koordinasi dengan atasannya , untuk
memperkuat kontrak itu. Isi kontrak itu mungkin bisa memaksa kedua pemrotes
tersebut untuk meninggalkan gardu listrik. Mereka berada dalam situasi yang
tidak berwenang yang merugikan perusahaan sebanyak. Rp.5.000.000,-. Lebih jauh
lagi, kurangnya tenaga mungkin akan menimbulkan masalah kesehatan dan keamanan,
jadi memungkinkan manajer untuk mengambil tindakan. Manajer pabrik seharusnya
memanggil wakil buruh dan memintanya untuk membantu melaksanakan kontrak.
Karena pabrik mempunyai kontrak
serikat buruh dimana hak dan tanggung jawab kedua partai itu terencana, maka
manajer pabrik harus mengambil tindakan, koordinasi dengan atasannya , untuk
memperkuat kontrak itu. Isi kontrak itu mungkin bisa memaksa kedua pemrotes
tersebut untuk meninggalkan gardu listrik. Mereka berada dalam situasi yang
tidak berwenang yang merugikan perusahaan sebanyak. Rp.5.000.000,-. Lebih jauh
lagi, kurangnya tenaga mungkin akan menimbulkan masalah kesehatan dan keamanan,
jadi memungkinkan manajer untuk mengambil tindakan. Manajer pabrik seharusnya
memanggil wakil buruh dan memintanya untuk membantu melaksanakan kontrak.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.