Pengertian
Koordinasi :
Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk
menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk
menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah
ditentukan.
Koordinasi penting dalam suatu organisasi, yakni:
1.
Untuk mencegah terjadinya
kekacauan, percecokan, dan kekembaran atau kekosongan pekerjaan.
2.
Agar orang-orang dan
pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk pencapaian tujuan perusahaan
3.
Agar sarana dan prasarana
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan.
4.
Supaya semua unsur manajemen
dan pekerjaan masing-masing individu pegawai hams membantu tercapainya tujuan
organisasi.
5.
Supaya semua tugas, kegiatan,
dan pekerjaan terintegrasi kepada sasaran yang diinginkan.
Tipe2 koordinasi :
Terdapat 2 (dua) tipe koordinasi, yaitu:
1.
Koordinasi vertikal adalah
kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap
kegiatan unit-unti, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan
tanggungjawabnya.
2.
Koordinasi horisontal adalah
mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan,
pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang
dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi (aparat) yang setingkat.
Koordinasi horizontal dibagi atas :
·
Interdiciplinari yaitu suatu koordinasi
dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan2 ,menciptakan disiplin antara
unit yang satu dengan unit yang lain secara intern maupun ekstern pada unit yang sama tugasnya.
·
Interrelated yaitu koordinasi antar badan
(instansi). Unit2 yang fungsinya berbeda,tetapi instansi yang satu dengan yang
lain saling bergantungan atau mempunyai kaitan baik secara intern maupun
ekstern yang levelnya setaraf.
Sifat2
koordinasi :
Terdapat 3 (tiga) sifat koordinasi, yaitu:
- Koordinasi adalah dinamis bukan statis.
- Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang
koordinator (manajer) dalam rangka mencapai sasaran.
- Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan.
Ciri2 koordinasi
- Bahwa tanggungjawab koordinasi adalah terletak pada pimpinan.
Oleh karena itu, koordinasi adalah merupakan tugas pimpinan. Koordinasi
sering dicampur-adukkan dengan kata koperasi yang sebenaraya mempunyai
arti yang berbeda. Sekalipun demikian pimpinan tidak
mungkin mengadakan koordinasi apabila mereka
tidak melakukan kerjasama. Oleh kaerna itu, maka kerjasama merupakan suatu
syarat yang sangat penting dalam membantu pelaksanaan koordinasi.
- Adanya proses (continues process). Karena koordinasi adalah
pekerjaan pimpinan yang bersifat berkesinambungan dan harus dikembangkan
sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
- Pengaturan secara teratur usaha kelompok. Oleh karena
koordinasi adalah konsep yang ditetapkan di dalam kelompok, bukan terhadap
usaha individu, maka sejumlah individu yang bekerjasama, di mana dengan
koordinasi menghasilkan suatu usaha kelompok yang sangat penting untuk
mencapai efisiensi dalam melaksanakan kegiatan organisasi. Adanya tumpang
tindih, kekaburan dalam tugas-tugas pekerjaan merupakan pertanda kurang
sempurnanya koordinasi.
- Konsep kesatuan tindakan. Hal ini adalah merupakan inti dari
koordinasi. Kesatuan usaha, berarti bahwa harus mengatur sedemikian rupa
usaha-usaha tiap kegiatan individu sehingga terdapat adanya keserasian di
dalam mencapai hasil.
- Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama, kesatuan dari usaha
meminta suatu pengertian kepada semua individu, agar ikut serta
melaksanakan tujuan sebagai kelompok di mana mereka bekerja.
Syarat2 koordinasi
- Sense of cooperation (perasaan untuk bekerjasama), ini harus
dilihat dari sudut bagian per bagian bidang pekerjaan, bukan orang per
orang.
- Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan
persaingan antara bagian-bagian, agar bagian-bagian ini berlomba-lomba
untuk mencapai kemajuan.
- Team spirit, artinya satu sama lain pada setiap bagian harus
saling menghargai.
- Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang diikutsertakan
atau dihargai, umumnya akan menambah kegiatan yang bersemangat.
Perbedaan antara kooperasi dan koordinasi :
koordinasi dan koperasi berbeda, pada koperasi terdapat unsur
kesukarelaan atau sifat suka rela (voluntary attitude) dari orang-orang di
dalam organisasi. Sedangkan koordinasi
tidak terdapat unsur kerjasama secara suka rela, tetapi bersifat kewajiban
(compulsory).
Macam2 koordinasi
- Koordinasi Intern, terbagi menjadi tiga :
Koordinasikan vertikal atau structural, yaitu antara yang
mengkoordinasikan dengan yang dikoordinasikan secara struktural terdapat
hubungan hierarkis atau pengarahan yang dijalankan oleh atasan terhadap
kegiatan unit-unit, kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan tanggung
jawabnya. Hal ini dapat juga dikatakan koordinasi yang bersifat garis komando (line
of command).
- Koordinasi horizontal, yaitu koordinasi fungsional, kedudukan
antara yang mengkoordinasikan dan yang dikoordinasikan setingkat
eselonnya. Menurut tugas dan fungsinya keduanya mempunyai kaitan satu sama
lain sehingga perlu dilakukan koordinasi.Koordinasi horizontal terbagi:
1.
Interdiciplinary, Koordinasi
dalam rangka mengarahkan, menyatukan tindakan, mewujudkan, menciptakan disiplin
antara unit yang satu dengan unit yang lain secara intern maupun ekstern pada
unit-unit yang sama tugasnya.
2.
Inter-Related, koordinasi antar
badan (instansi). Unit-unit yang fungsinya berbeda, tetapi instansinya saling
berkaitan secara intern-ekstern yang selevel.
- Koordinasi diagonal, yaitu
koordinasi fungsional, yang mengkoordinasikan mempunyai kedudukan yang
lebih tinggi eselonnya dibandingkan yang dikoordinasikan, tetapi satu
dengan yang lainnya tidak berada pada satu garis komando (line of
command)
Manfaat koordinasi
Koordinasi sangat diperlukan dalam
managemen,:
1.
untuk menyatukan kesamaan
pandangan antara berbagai pihak yang berkepentingan dengan kegiatan dan tujuan
organisasi.
2.
untuk menghubungkan bagian yang
satu dengan bagian yang lain sehingga tercipta suatu kegiatan yang terpadu
3.
Tanpa koordinasi, spesialisasi
dan lembagian kerja yang dilakukan pada setiap usaha kerja sama akan sia-sia
karena setiap bagian cenderung hanya memikirkan pekerjaan atau tugas
masing-masing dan melupakan tujuan lembaga secara keseluruhan.
4.
Melalui koordinasi setiap
bagian yang menjalankan fungsi dengan spesialisasi tertentu dapat disatupadukan
dan dihubungkan satu sama lain sehingga dapat menjalankan peranannya secara
selaras dalam mewujudkan tujuan bersama.
5.
Koordinasi sangat penting
meningkatkan efesiensi dan efektifitas pencapaian tujuan lembaga.
Di samping itu, manfaat koordinasi dalam manajemen, antara lain
dapat mencegah pertengkaran antara lembaga karena berebut kekuasaan atau
wewenang, dapat menghindari saling lempar kewajiban dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan tugas, dapat mencegah terjadinya kesimpangsiuran, dapat
mengembangkan prakarsa dan daya inprovisasi para petugas. Dalam rangka
koordinasi, mereka, mau tidak mau, harus mendapatkan cara dan jalan yang cocok
bagi pelaksanaan tugas secara menyeluruh dan mencapai keseimbangan serta
keserasian
Pendekatan untuk koordinasi
yang efektif :
1.
Pendekatan Potensi Koordinasi.
·
Sistem Informasi Vertical. Adalah
suatu sistem di mana informasi dapat di kirimkan ke atas dan kebawah jenjang
organisasi. Misalnya penanganan IDT (inpres desa tertinggal) dari menteri dalam
negeri sampai ke desa tertinggal dan sebaliknya.
·
Sistem Informasi Lateral. Sistem
ini mengabaikan rantai komando, Hubungan lateral (hubungan ke samping atau
sejajar) ini memungkinkan adanya pertukaran informasi yang di butuhkan dapat di
pertanggung jawabkan. Misalnya dalam kasus tanah perlu adanya informasi lateral
atau badan pertanahan nasional, departemen dalam negeri, departemen kehutanan,
dan departemen kehutanan.
·
Sistem Informasi Manajer
Penghubung. Manajer penghubung mempunyai
wewenang formal atas semua unit yang terlibat
dalam sebuah proyek. Manajer penghubung perlu di laksanakan apabila di perkirakan koordinasi secara efektif tidak
berhasil di laksanakan.
2.
Pendekatan Struktur.
Pendekatan ini di lakukan apabila perusahaan merasakan adanya
iklim yang tidak sehat pada unit-unit karena adanya penunpukan kcgiatan pada
satu unit. Pendekatan ini di kenal sebagai organisasi matrik. Yaitu mencirikan
adanya satuan tugas atau proyek. Satuan tugas ini dapat di bubarkan apabila
proyek telah selesai.
Mengurangi kebutuhan akan koordinasi, ada dua metode pengurangan
kebutuhan koordinasi, yaitu:
- Penciptaan sumberdaya tambahan yang memberikan kelonggaran
bagi satuan kerja, misalnya penambahan tenaga kerja, bahan dasar dan
pembantu, modal, pengurangan tugas dan masalah-masalah yang timbul
sekarang.
- Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri, dengan
cara mengubah karakter satuan organisasi.
Cara
melakukankoordinasi
a.
Mengadakan pertemuan-pertemuan
informal diantara para pejabat.
b.
Mengadalan pertemuan formal
antar para pejabat (rapat).
c.
Membuat edaran berantai kepada
para pejabat yang diperlukan
d.
Membuat penyebaran kartu kepada
para pejabat yang diperlukan
e.
Mengangkaat koordinator
f.
Membuat buku pedoman lembaga,
buku pedoman tata kerja, dan buku pedoman kumpulan peraturan
g.
Berhubungan melalui alat
penghubung (telepon)
h.
Membuat tanda-tanda
i.
Membuat simbol
j.
Membuat kode
Koordinasi dapat dilakukan secara formal dan informal.
·
Koordinasi formal diwujudkan
dalam bentuk upaya-upaya impersonal, seperti dalam kehidupan birokrasi, membuat
peraturan atau pedoman, mengangkat pejabat atau panitia bersama dan dokumen
resmi lainnya.
·
Koordinasi informal dapat dilakukan dengan pembicaraan
dan konsultasi pada saat bertemu diluar kepentingan dinas.
Dalam koordinasi, setiap unit lembaga mengadakan hubungan untuk
saling tukar pikiran mengenai kegiatan dan hasil yang telah dicapai pada saat
tertentu, serta saling mengungkapkan masalah-masalah yang dihadapi dan meneari
jalan pemecahannya, sekaligus saling membantu memecahkan masalah. Dengan
demikian, setiap pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar dan terarah pada
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Yang bertindak
sebagai koordinator dalam organisasi , adalah Manajer dalam perusahaan, artinya
koordinasi harus dilakukan oleh setiap orang yang mempunyai bawahan.
Ringkasan - Koordinasi tujuan dan
kegiatan suatu organisasi adalah suatu kegiatan manajerial yang penting.
Kebutuhan akan koordinasi bervariasi menurut jumlah ketergantungan yg. ada
diantara unit organisasi. Mekanisme koordinasi yang dasar adalah hirarki
manajer, peraturan dan prosedur, dan rencana serta sasaran. Kapasitas untuk
koordinasi dapat diperluas dengan meningkatkan sistem informasi vertikal atau
variasi hubungan lateral. Kebutuhan akan koordinasi dapat dikurangi melalui
pengadaan sumber daya yang menganggur atau tugas-tugas swadaya.
Rentang
manajemen, yang dikaitkan dengan koordinasi, merupakan jumlah bawahan yang melapor
pada seorang manajer. Apabila rentangnya terlalu sempit atau terlalu luas, maka
akan menjadi tidak efektif bagi seorang manajer untuk mengkoordinir kegiatan
bawahanhya dan kegiatan yang melibatkan-manajer organisasi lainnya. Pemilihan
suatu rentang harus ditentukan oleh kebutuhan spesifik dari masing-masing sub
unit organisasi dan manajer.
Pertanyaan dan
Jawaban
1.
Apa arti koordinasi?
J. Koordinasi adalah proses mengintegrasikan kegiatan dan tujuan
kerja dari berbagai bagian suatu organisasi untuk mencapai sasaran organisasi
dengan elektif.
Koordinasi yang efektif adalah proses memadukan kegiatan dan
tujuan dari unit-unit organisasi yang terpisah untuk mencapai sasaran
organisasi dengan efisien.
2.
Apa saja tiga jenis mekanisme
organisasi yang dapat digunakan manajer?
J. Tiga jenis dasar
mekanisme koordinasi adalah (1) hirarki manajerial, (2) peraturan dan,
prosedur, dan (3) perencanaan dan penyusunan sasaran.
3.
Uraikan tiga pendekatan untuk
melaksanakan koordinasi yang efektif, !!!
J: Tiga pendekatan untuk
mencapai koordinasi yang
efektif adalah:
(1) mekanisme koordinasi
dasar ;
(2) meningkatkan potensial koordinasi melalui sistem informasi
vertikal, hubungan lateral, peran
pemaduan, peran penghubung manajerial, dan organisasi matriks; dan
(3) mengurangi kebutuhan akan Koordinasi melalui pengadaan sumber
daya yang menganggur dan tugas swadaya.
4.
Jelaskan mengenai tipe2
koordinasi ?
J. Tipe2 koordinasi :
Terdapat 2 (dua) tipe koordinasi, yaitu:
I.
Koordinasi vertikal adalah
kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap
kegiatan unit-unti, kesatuan-kesatuan kerja yang ada di bawah wewenang dan
tanggungjawabnya.
II. Koordinasi horisontal adalah mengkoordinasikan tindakan-tindakan
atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan dalam tingkat organteasi (aparat) yang setingkat.
5.
Mengapa komunikasi merupakan
kunci untuk koordinasi yang efektif?
J. Koordinasi langsung
tergantung pada jumlah,
transmisi, dan proses informasi. Semakin besar ketidak pastian akan
tugas-tugas yang dikoordinir, semakin
besar kebutuhan akan informasi. Untuk alasan ini, merupakan hal yang
berguna untuk menganggap koordinasi sebagai tugas proses informasi.
6.
Sebutkan gejala-gejala
kurangnya koordinasi dalam suatu organisasi !
Jawab :
Gejala-gejala kurangnya koordinasi dapat diidentifikasi dari :
a.
Sering terjadi percekcokan atau
konflik sebagai akibat salah mengerti akan wewenang yang diterimanya.
b.
Sering terjadi pelemparan
tanggung jawab oleh bawahan, dengan alasan,itu bukan tanggung-jawabnya.
c.
Adanya keputusan-keputusan yang
kurang tepat karena kurangnya input informasi dari satuan-satuan organisasi.
d.
Timbulnya banyak organisasi
baru untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sebenarnya telah dapat dicakup dalam
organisasi yang telah ada.
7.
Sebutkan syarat-syarat agar
koordinasi berhasil !
Jawab :
Syarat-syarat agar koordinasi berhasil iaiah :
a.
Adanya pembagian kerja yang
jelas
b.
Ciptakan semangat kerja sama
yang tinggi
c.
Ciptakan sarana
koordinasi,baik.untuk koordinasi vertikal, horisontal maupun koordinasi
mekanis.
8.
Sebutkan cara-cara untuk
mewujudkan koordinasi yang baik !
Jawab :
Cara-cara berkoordinasi yang baik melalui :
a.
Konferensi lengkap
b.
Pertemuan berkala untuk
pejabat-pejabat tertentu
c.
Pembentukan panitia gabungan
d.
Pembentukan badan-badan
koordinasi staf
e.
Wawancara dengan bawahan
f.
Pembuatan memo berantai
g.
Penyusunan buku pedoman
organisasi dan tata kerja
h.
Ciptakan komunikasi yang baik.
9. Bagaimana kaitan antara
rentang manajemen dan koordinasi?
J. Luasnya
rentang manajemen akan menentukan jumlah manajer dan oleh karena itu juga
menentukan jumlah personel organisasi dan tingkat manajemen. Hal ini,
selanjutnya, bisa mempengaruhi koordinasi. Rentang yang sempit bisa lebih menyulitkan koordinasi
antara manajer (karena terlalu banyak) tetapi bisa menyederhanakan koordinasi
antara manajer dan bawahan langsung mereka.
- Jelaskan tentang Manfaat koordinasi !!
Koordinasi sangat diperlukan dalam
managemen,:
1.
untuk menyatukan kesamaan
pandangan antara berbagai pihak yang berkepentingan dengan kegiatan dan tujuan
organisasi.
2.
untuk menghubungkan bagian yang
satu dengan bagian yang lain sehingga tercipta suatu kegiatan yang terpadu
3.
Tanpa koordinasi, spesialisasi
dan lembagian kerja yang dilakukan pada setiap usaha kerja sama akan sia-sia
karena setiap bagian cenderung hanya memikirkan pekerjaan atau tugas
masing-masing dan melupakan tujuan lembaga secara keseluruhan.
4.
Melalui koordinasi setiap
bagian yang menjalankan fungsi dengan spesialisasi tertentu dapat disatupadukan
dan dihubungkan satu sama lain sehingga dapat menjalankan peranannya secara
selaras dalam mewujudkan tujuan bersama.
5.
Koordinasi sangat penting
meningkatkan efesiensi dan efektifitas pencapaian tujuan lembaga.
----------------------------------------------
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.